Panduan Umum Merumuskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Tujuan Pembelajaran (TP)

Berikut ini kami akan membagikan Panduan Umum Cara Merumuskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Tujuan Pembelajaran (TP).

Panduan umum ini dapat digunakan sebagai bahan belajar saat mempelajari video contoh praktik merumuskan ATP dan TP yang tersedia pada modul Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan pada Topik Perencanaan Pembelajaran.

Apa yang akan kita pelajari pada materi ini?

๐Ÿ‘‰ Kaitan antara Capaian Pembelajaran (CP) dengan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Tujuan Pembelajaran (TP).
๐Ÿ‘‰ Definisi dan komponen dari ATP dan TP
๐Ÿ‘‰ Proses mendesain ATP.

Kenapa perlu belajar materi ini?

Untuk membantu Ibu dan Bapak Guru merumuskan ATP dan TP per mata pelajaran nantinya.

Sekilas tentang Capaian Pembelajaran (CP)

Capaian pembelajaran adalah kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik di akhir fase untuk suatu mata pelajaran. 

Capaian Pembelajaran terdiri dari 6 fase (A-F) yang meliputi seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD, SMP, SMA/SMK).

Satu fase berjarak 2-3 tahun untuk memberikan kesempatan belajar yang lebih fleksibel dan mendalam.

Bagaimana guru dapat menggunakan CP dalam merancang kegiatan pembelajaran di kelasnya selama setahun?

๐Ÿ˜ Guru Perlu Berkolaborasi dengan guru 1 fase.

๐Ÿ˜Guru Perlu Menurunkan CP menjadi tujuan-tujuan pembelajaran dengan tingkat kesulitan materi yang berjenjang sehingga membetuk satu alur.

๐Ÿ˜Guru Perlu Mengembangkan TP yang sudah mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan, beserta materi/konten inti.

๐Ÿ˜Guru Perlu Merangkai tujuan-tujuan pembelajaran dalam satu alur dengan mempertimbangkan jenjang kedalaman materi, jenjang cakupan, dan jenjang kesulitannya.

Panduan Umum Merumuskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Tujuan Pembelajaran (TP)

Prinsip Alur Tujuan Pembelajaran:

  • Esensial. Ada penjabaran konsep, keterampilan dan konten inti yang diperlukan untuk mencapai CP.
  • Berkesinambungan. Tujuan tersusun secara berkesinambungan dan urut secara berjenjang dengan arah yang jelas.
  • Kontekstual. Tahapan TP sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik.
  • Sederhana. TP disampaikan dengan bahasa/istilah yang mudah dipahami.

Hal penting yang perlu dipertimbangkan Saat menyusun ATP:

Kemampuan prasyarat.
Perhatikan kemampuan prasyarat yang perlu dipelajari peserta didik untuk menguasai kompetensi pada CP.

Cakupan dan keluasan TP
Tujuan Pembelajaran sebaiknya tidak terlalu umum. Pertimbangkan untuk memecah TP yang terlalu umum ke dalam beberapa TP.

Keterkaitan antar TP.
Perhatikan apakah materi dalam sebuah TP sudah cukup didukung oleh materi dalam TP yang lain.

Misalnya: untuk menulis makalah penelitian peserta didik perlu mengetahui perbedaan bentuk dan tujuan teks serta keterampilan membuat pertanyaan riset.

Mengurutkan Tujuan Pembelajaran

Pengurutan Konkret (Abstrak)
Dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis.
Contoh : Memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak).

Pengurutan Deduktif
Dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik.
Contoh : Mengajarkan tentang peta secara umum terlebih dahulu sebelum mengajarkan tentang peta-peta tematik.

Pengurutan dari Mudah → Sulit
Dari konten paling mudah ke konten paling sulit.
Contoh : Mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.

Pengurutan Hierarki
Mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks.
Contoh: Murid perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.

Pengurutan Prosedural
Mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur kemudian membantu peserta didik untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya.
Contoh : Dalam mengajarkan prosedur titrasi asam-basa, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menyiapkan larutan,indikator asam-basa, memasang alat titran, melakukan titrasi, dan mengolah data.

Scaffolding
Meningkatkan kemampuan murid sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap.
Contoh : Dalam mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika murid mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan berkurang secara bertahap sampai murid dapat berenang sendiri.

Contoh Praktik Proses Mendesai Alur Tujuan Pembelajaran

๐Ÿ‘‰ Jenjang SD-SMA/SMK

1. Mengembangkan kurikulum operasional sekolah
Disarankan tim penyusun alur tujuan pembelajaran untuk mempelajari Kurikulum Operasional Sekolah terlebih dahulu.

2. Pemahaman Profil
Pelajar Pancasila Memahami secara utuh konsep dasar Profil Pelajar Pancasila

3. Mengembangkan kurikulum operasional sekolah
Disarankan tim penyusun alur tujuan pembelajaran untuk mempelajari Kurikulum Operasional Sekolah terlebih dahulu.

4. Menguraikan Kompetensi dalam CP.
Uraikan kompetensi yang termuat dalam CP berdasarkan dimensi/elemennya.

5. Membuat ATP
Menentukan alur pengembangan kompetensi berdasarkan jenjang dan durasi jam pembelajaran yang dibutuhkan untuk mengembangkan kompetensi tersebut.

6. Menurunkan ATP menjadi TP
Merujuk pada alur, rumuskan TP dan pemahaman bermakna yang ingin disampaikan.

7. Tentukan asesmen
Tentukanlah produk akhir yang akan dibuat/kompetensi yang ditunjukkan sebagai indikator ketercapaian tujuan pembelajaran.

8. Tentukan Metode
untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran Tentukan rancangan metode pengajaran yang akan dipakai
untuk mencapai tujuan pembelajaran.

๐Ÿ‘‰Jenjang PAUD

Pada jenjang PAUD guru tidak mendesain alur tujuan pembelajaran, dikarenakan fase pondasi pada PAUD dilaksanakan hanya dalam kurun waktu satu tahun. Sehingga, guru hanya membuat tujuan pembelajaran.

1. Workshop pengembangan kurikulum operasional
sekolah Menjadi prasyarat untuk tim penyusun alur pembelajaran

2. Pemahaman Profil Pelajar Pancasila.
Memahami secara utuh konsep dasar Profil Pelajar Pancasila

3. Pemahaman CP dasar Profil Pelajar Pancasila.
Memahami rasional, capaian pembelajaran (CP) keseluruhan dan elemen-elemen CP fase fondasi.

4. Menguraikan CP ke tujuan-tujuan pembelajaran
Uraikan tujuan pembelajaran dari analisis elemen CP dengan mempertimbangkan visi dan misi satuan, karakteristik peserta didik, serta karakteristik lokal dan budaya setempat.

5. Menentukan alokasi periode yang dibutuhkan untuk membagi fokus tujuan-tujuan Pembelajaran
Alokasi waktu di PAUD dapat sangat cair, disesuaikan dengan kebutuhan dan minat anak, namun perencanaan awal dibutuhkan untuk memetakan ketercapaian CP secara utuh.

6. Menentukan tujuan pembelajaran dan bukti capaiannya
Merencanakan asesmen otentik.

7. Mendesain rencana kegiatan

Link Sumber