Konsep Sumber Belajar Digital

Kegiatan belajar dapat dipandang sebagai suatu proses interaksi antara seorang individu dengan sumber belajar. Sumber belajar banyak ragamnya; orang atau nara sumber, bahan bacaan seperti buku, koran, majalah, internet, dan lain-lain.

Sumber belajar yang berupa alat dan atau benda-benda di sekitar kita seperti meja, kursi, cangkul, pompa air, dan lain-lainnya. Di samping benda-benda nyata, saat ini sumber belajar banyak yang berupa media pembelajaran seperti video, audio, gambar, foto, animasi, multimedia, dan hypermedia.

Jadi, sumber belajar adalah segala sesuatu yang memungkinkan atau dapat menyebabkan terjadinya kegiatan belajar atau pembelajaran.

Konsep Sumber Belajar Digital

Dalam buku Media Pendidikan edisi revisi 2020, disebutkan bahwa sumber belajar dapat dikelompokkan pada tiga kategori, yaitu orang (guru, dosen, widyaiswara, pamong, tutor, fasilitator), media (cetak dan non cetak, termasuk elektronik dan internet), dan lingkungan.

Lingkungan sebagai sumber belajar bisa berupa sesuatu yang memang dirancang sebagai bahan belajar, dapat juga sesuatu yang tidak dirancang untuk belajar, namun dapat digunakan untuk belajar. Apabila berbagai sumber belajar yang dirancang untuk pembelajaran tersebut dikumpulkan atau dipusatkan di suatu tempat, dikelola, dan dimanfaatkan untuk melayani orang yang belajar, maka tempat itu disebut sebagai pusat sumber belajar.

Sampai di sini mudah-mudahan Anda dapat memahami secara mudah tentang apa yang dimaksud dengan PSB atau Pusat Sumber Belajar tersebut. Konsep PSB berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Bentuk awal PSB adalah berupa perpustakaan yang berisi koleksi media cetak (buku-buku), ditambah dengan koleksi media pembelajaran elektronik seperti video, audio, grafis, dan multimedia atau bahan belajar interaktif berbasis komputer.

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), konsep pusat sumber belajar mengalami perubahan yang sangat signifikan. Sumber belajar berbasis TIK telah luar biasa memperkaya sumber belajar yang selama ini tersedia di sekolah.

Sumber belajar digital yang tersedia di dunia maya (internet) jauh lebih kaya daripada sumber belajar yang tersedia di manapun. Dengan demikian konsep pusat sumber belajar pun berubah dari sumber belajar fisik menuju sumber belajar virtual atau digital.

Sumber belajar digital saat ini hampir-hampir tidak ada batas, baik ruang maupun waktu, sehingga siswa dapat belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja, dan dapat mencari sumber belajar apa saja. Keadaan seperti ini tentu saja selain menjadi peluang bagi para guru juga sekaligus merupakan tantangan untuk terus melakukan inovasi dalam pembelajaran.

Untuk memanfaatkan sumber belajar yang melimpah tersebut, tentu saja dengan syarat terdapat koneksi internet yang memadai. Bagaimana dengan sekolah yang memiliki koneksi internet yang masih terbatas? Salah satu solusinya adalah dengan memanfaatkan sumber belajar yang ditempatkan pada server lokal, sehingga dapat diakses tanpa koneksi internet.

Semua sumber belajar yang diperlukan dikumpulkan dalam sebuah server besar, dikelola, dan diberikan layanan akses lokal. Nah, layanan sumber belajar inilah yang dimaksud dengan PSB Digital offline.

Manfaat Sumber Belajar Offline

Terdapat sejumlah manfaat dari sumber belajar offline, antara lain;
1). Merupakan solusi bagi sekolah yang tidak memiliki koneksi internet yang memadai,
2). Mendorong motivasi belajar siswa dengan tersedianya berbagai media pembelajaran seperti video, audio, animasi, multimedia
3). Penggerak terjadinya inovasi pembelajaran oleh para guru dengan memanfaatkan sumber belajar digital,
4). Memberikan garansi terhindar dari konten-konten negatif dan pengaruh buruk internet lainnya,
5). Server hanya berisi konten yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.