Soal P3K Kompetensi Teknis Bahasa Indonesia Tahun 2021 #4

soal bahasa indonesia uji kompetensi.  kunci jawaban bahasa indonesia uji kompetensi. Soal Uji Kompetensi P3K bahasa indonesia

Soal P3K Guru Bahasa Indonesia SMP (31-40)

Soal 31
Bacalah dengan cermat setiap kalimat berikut ini!
Cara Membuat Telur Mata Sapi
(1) Nyalakan kompor dengan api sedang, letakkan tefl on atau wajan di atas kompor, masukkan mentega atau minyak goreng secukupnya, dan tunggu sampai meleleh atau panas.
(2) Siapkan bahan yang berupa telur satu buah, garam secukupnya, dan mentega atau minyak goreng serta siapkan pula kompor,wajan atau tefl on, spatula, dan piring.
(3) Angkat dan tiriskan kemudian letakkan di atas piring untuk disajikan.
(4) Pecah dan tuangkan isi telur ke dalam tefl on atau wajan dan taburkan garam secukupnya, di atasnya.
(5) Tunggu sesaat dan baliklah dengan memakai spatula agar kedua sisinya matang.

Untuk menyusun teks prosedur yang tepat lima kalimat di atas harus diurutkan sebagai berikut ...
A. 2-1-4-5-3
B. 2-1-3-4-5
C. 1-2-3-4-5
D. 1-2-4-5-3
E. 2-3-4-5-1

Pembahasan
Jawaban A
Teks prosedur berisi sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan langkah membuat, melakukan, atau mengoperasikan sesuatu. Oleh karena itum urutan atau langkah kerja harus runtut dan mudah dilakukan. Untuk prosedur membuat telor mata sapi adalah 2-1-4-5-3

Soal 32
Bacalah petikan kalimat berikut ini!
Cermati teks berita berikut!
Lagi-lagi kasus siswa melawan guru yang mencoreng pendidikan nasional terjadi. Sebuah video yang menunjukkan kekurangajaran murid itu tersebar menjadi viral di media sosial, terutama Facebook. Video viral ini diunggah beberapa pemilik akun, di antaranya Putri Rizky. Unggahan akun Putri Rizqy enam jam lalu itu sudah dibagikan 2.300 kali hingga Kamis (21/2/2019) pukul 00.35. Komentar dari netizen pun sudah mencapai 645 dengan lebih dari 126 tayangan. “Seharusnya mahluk sepertiini dikasih hukuman biar yg lain pada jera. Itu guru lo woii yaampun parah bgt manusia,” tulis Putri Rizqy (jateng.tribunnews.com/)

Kalimat komentar bercetak miring tersebut dapat disampaikan …
A. Pelajar seharusnya diberi hukuman agar tidak berani melawan guru.
B. Pelaku siswa melawan guru sebaiknya ditindak tegas agar menimbulkan efek jera. Guru seharusnya dihormatidan dihargai, bukan dilecehkan apalagi dianiaya.
C. Guru seharusnya dihormatidan dihargai oleh siswa. Supaya timbul efek jera, perlu adanya tidakan tegas untuk siswa yang melawan guru.
D. Seharusnya mahluk sepertiini dikasih hukuman biar yg lain pada jera. Itu guru yang harus dihargai.
E. Pelajar seyogyanya menghormatiguru.

Pembahasan
Jawaban C
Rekonstruksi kalimat adalah menyusun kembali kalimat tanpa membedakan isi. Oleh karena itu, rekonstruksi kalimat bercetak miring yang tepat adalah opsi C.

Soal 33
Bacalah penggalan cerpen berikut dengan saksama!
Tatkala aku masuk sekolah Mulo, demikian fasih lidahku dalam bahasa Belanda sehingga orang yang hanya mendengarkanku berbicara dan tidak melihat aku, mengira aku anak Belanda. Aku pun bertambah lama bertambah percaya pula bahwa aku anak Belanda, sungguh hari-hari ini makin ditebalkan pula oleh tingkah laku orang tuaku yang berupaya sepenuh daya menyesuaikan diri dengan langgam lenggok orang Belanda.
(“Kenang-kenangan” oleh Abdul Gani A.K)

Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam penggalan tersebut adalah
A. Orang pertama pelaku utama
B. Orang ketiga pelaku sampingan
C. Orang ketiga pelaku utama
D. Orang pertama dan ketiga
E. Orang ketiga serbatahu

Pembahasan
Jawaban A
Sudut pandang merupakan cara yang khusus digunakan untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fi ksi kepada pembaca. Sudut pandang yang mengisahkan tokoh “aku” dengan berbagai peristiwa dan tingkah laku yang dialaminya, baik yang bersifat batiniah, dalam diri sendiri, maupun fi sik, hubungannya dengan sesuatu dii luar dirinya dan menempatkan tokoh “aku” sebagai tokoh utama atau fi rst person central disebut dengan sudut pandang orang pertama pelaku utama. Sepertiyang ada pada penggalan cerpen di soal.

Soal 34
Perhatikan penggalan cerpen berikut.
Kalau begitu mengapa Syarifudin meninggal pada hari kedua, setelah dia disunat? Darah tak banyak keluar dari lukanya. Syarifudin kan juga penurut. Pendiam. Setengah bulan, hampir, dia mengurung diri karena kau mengatakan kelakuan abangnya sehari sebelum disunat itu. Aku tidak percaya jika hanya oleh melompat-lompat dan berkejaran setengah malam penuh. Aku tidak percaya itu. Aku mulai percaya desas-desus itu bahwa kau orang yang tamak. Orang yang kikir. Penghisap. Lintah darat. Inilah ganjarannya! Aku mulai percaya desas-desus itu, tentang dukun-dukun yang mengilu luka sunatan anak-anak kita. Aku mulai yakin, mereka menaruh racun di pisau dukun-dukun itu. (Cerpen “Panggilan Rasul”, Hamzad Rangkuti,)

Kutipan cerpen di atas mengandung nilai ...
A. Moral
B. Sosial
C. Religius
D. Budaya
E. Pendidikan

Pembahasan
Jawaban D
Nilai yang terkandung dalam cerpen adalah sesuatu yang dapat diambil dari cerpen yang bersifat edukatif, menambah pengetahuan, memberikan hiburan, dan berguna bagi kehidupan sehari-hari manusia. Pada kutipan cerpen di soal, tampak penegasan pada narasi “Aku mulai percaya desas-desus itu, tentang dukun-dukun yang mengilu luka sunatan anak-anak kita.” yang pada intinya menggambarkan budaya tentang sunat yang dilakukan oleh dukun dan ada akibatnya.

Soal 35
Bacalah kutipan berikut!
Tidak lama, tiba-tiba Gajah muncul lagi. Kancil meminta tolong kembali.
“Bagaimana Cil?”
“Tolong aku, aku berjanji tidak akan iseng lagi”
“Janji?” gajah menekankan.
‘’Sekarang apakah kamu sudah sadar? Dan akan berjanji tidak akan menipu, jahil, iseng dan perbuatan yang merugikan binatang lain?’’
‘’Benar Pak Gajah, saya benar-benar berjanji.’’
Gajah menjulurkan belalainya yang panjang untuk menangkap Kancil dan mengangkatnya ke atas. Begitu sampai di atas Kancil berkata.
‘’Terima kasih Pak Gajah! Saya tidak akan pernah melupakan kebaikanmu ini.’’

Penggalan cerita fabel di atas merupakan bagian dari struktur fabel. Struktur fabel yang dimaksud adalah ...
A. Orientasi
B. Konflik
C. Klimaks
D. Resolusi
E. Koda

Pembahasan
Jawaban D
Struktur fabel terdiri atas:
Orientasi : bagian awal dari suatu cerita yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat, dan waktu.
Komplikasi: konfl ik atau permasalahan antara satu dengan tokoh yang lain. Komplikasi menuju klimaks.
Resolusi : bagian yang berisi pemecahan masalah
Koda: bagian terakhir yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut.
Kutipan pada soal berisi narasi tentang pemecahan masalah saat Kancil meminta tolong pada Gajah dan berjanji tidak akan iseng lagi

Soal 36
Bacalah kutipan novel berikut ini!
..... Dapat dikatakan tak jarang Lintang mempertaruhkan nyawa demi menempuh pendidikan, namun tak sehari pun ia pernah bolos. Delapan puluh kilometer pulang pergi ditempuhnya dengan sepeda setiap hari. Tak pernah mengeluh. Jika kegiatan sekolah berlangsung sampai sore, ia akan tiba malam hari di rumahnya. Sering aku merasa ngeri membayangkan perjalanannya. Kesulitan itu belum termasuk jalan yang tergenang air, ban sepeda yang bocor, dan musim hujan berkepanjangan dengan petir yang menyambar-nyambar. Suatu hari rantai sepedanya putus dan tak bisa disambung lagi karena sudah terlalu pendek sebab terlalu sering putus, tapi ia tak menyerah.
Dituntunnya sepeda itu puluhan kilometer, dan sampai di sekolah kami sudah bersiap-siap akan pulang. Saat itu adalah pelajaran seni suara dan dia begitu bahagia karena masih sempat menyanyikan lagu Padamu Negeri di depan kelas. Kami termenung mendengarkan ia bernyanyi dengan sepenuh jiwa, tak tampak kelelahan di matanya yang berbinar jenaka. Setelah itu ia pulang dengan menuntun sepedanya lagi sejauh empat puluh kilometer. (Laskar Pelangi: Andrea Hirata)

Dari kutipan novel tersebut dapat ditafsirkan pandangan pengarang terhadap pendidikan....
A. Hidup itu untuk berjuang
B. Pendidikan harus diperjuangkan
C. Anak tidak boleh membolos sekolah
D. Keterbatasan fasilitas tidak menghalangi pendidikan
E. Pendidikan dan bela negara tidak bisa dipisahkan

Pembahasan
Jawaban D
Pandangan pengarang adalah gaya pengarang menyajikan tulisan melalui tokoh dan penokohannya. Pandangan pengarang merupakan cara pandang pengarang tentang kehidupan dan nilai-nilainya secara universal.
Berdasarkan penggalan novel tersebut, pengarang ingin menunjukkan pandangannya terhadap pendidikan. Pada novel tersebut digambarkan perjuangan Lintang untuk menempuh pendidikan. Hal ini ditegaskan melalui “..... Dapat dikatakan tak jarang Lintang mempertaruhkan nyawa demi menempuh pendidikan, namun tak sehari pun ia pernah bolos. Delapan puluh kilometer pulang pergi ditempuhnya dengan sepeda setiap hari. Tak pernah mengeluh. Jika kegiatan sekolah berlangsung sampai sore, ia akan tiba malam hari di rumahnya. Sering aku merasa ngeri membayangkan perjalanannya.
Kesulitan itu belum termasuk jalan yang tergenang air, ban sepeda yang bocor, dan musim hujan berkepanjangan dengan petir yang menyambar-nyambar.” Oleh karena itu, pandangan pengarang terhadap pendidikan ditunjukkan oleh opsi D.

Soal 37
Perhatikan penggalan naskah drama berikut.
...............................................................................................
SUDARMA : (masuk menjinjing tas, melihat kepada pengemis). Mengapa kau ada di sini? Ayo
keluar!(kepada Ani). Mengapa dia dibiarkan masuk,
ANI : Hendak saya beri uang.
SUDARMA : Tak perlu. Pemalas biar matikelaparan. Toh dia datang hanya mengotorkan
tempat saja.
ANI : (melempar uang kepada pengemis). Nih! Lekas pergi.
PENGEMIS : Terima kasih nona, moga-moga nona panjang umur.
SUDARMA : Ayo pergi. Jangan kau mendongeng pula. Lekas dan jangan datang lagi disini􀍑
PENGEMIS : (pergi keluar dengan kaki pincang).
SUDARMA : Lain kali orang begitu usir saja, An. Jangan rumah makan kita dikotorinya (dengan
suara lain). Tak ada yang menanyakan aku?
....................................................................................................
Dari penggalan naskah drama tersebut, watak tokoh Sudarma adalah ...
A. Sinis
B. pemarah
C. Rendah hati
D. Rendah diri
E. Tidak menghargai

Pembahasan
Jawaban E
Watak tokoh itu akan menjadi nyata terbaca dalam dialog dan catatan samping, jenis dan warna dialog akan menggambarkan watak tokoh itu. Dalam penggalan naskah drama tersebut, watak Sudarma diketahui melalui dialognya yang menggambarkan ketidakpeduliannya pada pengemis. Ketidakpeduliannya pada pengemis menjadikannya tidak ada rasa menghargai pada sesama

Soal 38
Cermatilah kutipan puisi karya W. S. Rendra berikut.
...
Betapa dinginnya air sungai
Dinginnya!Dinginnya!
Betapa dinginnya daging duka
Yang membaluti tulang-tulangku.
Citraan yang dominan pada puisi tersebut adalah …
A. Penglihatan
B. Perabaan
C. Pendengaran
D. Penciuman
E. Gerakan

Pembahasan
Jawaban B
Citraan perabaan adalah citraan yang melibatkan indera peraba (kulit) misalnya kasar, lembut, panas, dingin, basah, dan lain-lain.
Citraan penglihatan adalah citraan yang ditimbulkan oleh indera penglihat (mata). Citraan ini memberikan rangsangan kepada mata sehingga seolah-olah dapat melihat sesuatu yang sebenarnya tidak terlihat.
Citraan pendengaran adalah citraan yang ditimbulkan oleh indera pendengar (telinga). Citraan ini memberikan rangsangan kepada telinga seolah-olah dapat mendengar sesuatu yang diungkapkan melalui citraan tersebut.
Citraan penciuman adalah citraan yang berhubungan dengan indera pencium (hidung). Kata-kata yang mengadung citraan ini menggambarkan seolah-olah objek yang dibicarakan berbau harum, busuk, anyir, dan lain-lain.
Citraan gerakan adalah citraan yang secara konkret tidak bergerak, tetapi secara abstrak objek tersebut bergerak.
Citraan pencecapan adalah citraan yang melibatkan indera pencecap (lidah). Melalui citraan ini seolah-olah kita dapat merasakan sesuatu yang pahit, asam, manis, dan lain-lain.
Citraan perasaan adalah citraan yang melibatkan hati(perasaan). Citraan ini membantu kita menghayatisuatu objek atau kejadian yang melibatkan perasaan.
(Sumber referensi: Sayuti, Suminto A. 2002. Berkenalan dengan Puisi. Yogyakarta: Gama Media)

Soal 39
Bacalah kutipan puisi berikut!
Menyesal
karya Ali Hasjmy
...
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku telah pergi
Kini petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi
..................................................

Jenis rima dalam penggalan puisi di atas adalah...
A. Rima sejajar berpola : a-a-a-a
B. Rima kembar berpola : a-a-b-b
C. Rima berpeluk berpola : a-b-b-a
D. Rima bersilang berpola : a-b-a-b
E. Rima bervariasi : a-b-c-d

Pembahasan
Jawaban D
Rima bersilang berpola adalah baris rima pertama sama dengan rima ketiga, dan baris kedua sama dengan baris keempat. Rima ini juga biasa disebut dengan rima bersilang (a-b-a-b)
Rima sejajar berpola disebut juga dengan rima lurus atau sama bunyi adalah baris rima pertama, kedua, ketiga, dan keempat sama (a-a-a-a).
Rima kembar berpola disebut juga dengan rima berangkai atau berpasangan adalah baris pertama sama dengan rima kedua, sedangkan baris rima ketiga sama dengan rima keempat (a-a-b-b)
Rima berpeluk berpola adalah baris pertama sama dengan baris keempat, sedangkan baris kedua sama dengan baris ketiga (a-b-b-a)
Rima patah tergantung pada sebuah pola yang digunakan pada puisi tersebut, misalnya a-a-a-b, a-ba- a, a-a-b-a.
Penyebutan rima /a/ jika setiap baris puisi berakhir dengan huruf vokal, sedangkan rima /b/ jika
setiap baris puisi berakhir dengan huruf konsonan.

Soal 40
Bacalah puisi di bawah ini dengan saksama!
Hujan Bulan Juni
oleh Sapardi Djoko Damono
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

Maksud puisi tersebut adalah ...
A. Menggambarkan kesetiaan
B. Menceritakan rahasia seseorang
C. Menceritakan tentang penantian
D. Menggambarkan kerinduan pada hujan
E. Menggambarkan tentang kedukaan

Pembahasan
Jawaban C
Cara memahami puisi adalah dengan mengidentifikasi makna konotasi dan atau kata, frasa sulit atau kunci yang terdapat dalam puisi. Misalnya frasa “rintik rindunya” yang mengandung artisecara tersirat, yaitu rindu yang terus ada, yang digambarkan sepertirintik hujan. Rindu yang terus ada dimaknai sebagai penantian yang tanpa akhir pada yang terkasih.
Cara lain memahami sebuah puisi dapat dilakukan dengan memaknai gaya bunyi, yaitu asonansi dan aliterasi. Misalnya pada puisi tersebut, terdapat asonansi /a/ dan aliterasi /n/ yang memberikan efek kesunyian. Kesunyian digambarkan untuk suasana saat menanti.

Download Kumpulan Soal Kompetensi Teknis P3K

Bergabung ke dalam grup Belajar Telegram

Yuk segera bergabung ke dalam grup Telegram untuk mendapatkan Informasi TerUpdate. Untuk bergabung ke dalam grup Telegram bisa langsung klik tombol di bawah ini.