Komparasi Media Pembelajaran Synchronous dan Asynchronous

Secara teknis pelaksanaan belajar dari rumah yang dilaksanakan oleh seluruh satuan pendidikan di Indonesia saat ini mengacu pada pedoman penyelenggaraan BDR yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Sekretaris Jendral Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. 15 tahun 2020.

Dalam SE tersebut antara lain memberikan penjelasan terkait metode dan media yang digunakan dalam BDR. Pendekatan dalam Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang digunakan dalam BDR dibagi menjadi 2, yaitu: Pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring) dan Pembelajaran jarak jauh luar jaringan (luring). Satuan pendidikan dapat memilih salah satu atau kombinasi dari kedua pendekatan (Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 2020).

Synchronous dan Asynchronous

Pembelajaran Synchronous dan Asynchronous

Proses Pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring) merupakan metode PJJ yang terdiri dari kegiatan (1) tatap muka virtual dalam bentuk video conference, video call, teleconference, dan atau diskusi dalam grup di media sosial atau aplikasi pesan instan; (2) menggunakan Learning Management System (LMS).

Aktivitas pembelajaran yang dilakukan melalui LMS antara lain: pemberian materi belajar, pemberian dan pengumpulan tugas, konsultasi, umpan balik tugas, evaluasi pembelajaran (Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 2020).

Pembagian pendekatan oleh kemendikbud tersebut secara prinsip sebenarnya sama dengan kategorisasi elearning berdasarkan tipe komunikasinya yaitu komunikasi synchronous dan komunikasi Asynchronous.

PJJ daring dengan pendekatan tatap muka virtual merupakan penerapan komunikasi synchronous, dimana komunikasi dalam proses pembelajaran antara pendidik dan peserta didik dilakukan secara realtime atau pada saat yang sama.

Sedangkan LMS menggunakan komunikasi Asynchronous dimana pendidik dan peserta didik tidak bertemu pada ruang virtual secara bersamaan. Meskipun kemendikbud memberi rekomendasi media dan sumber belajar yang dapat digunakan, tetapi sekolah dan pendidik tetap diberi keleluasaan dalam memilih media dan sumber belajar yang digunakan.

Pemilihan media dan sumber belajar disarankan untuk mempertimbangkan kondisi suatu wilayah, ketersediaan sarana dan prasarana serta kesiapan dan kesepakatan pendidik dengan peserta didik atau orang tua/wali. Dampak dari kebijakan tersebut, platform atau media komunikasi yang digunakan dilapangan menjadi sangat bervariasi.

Dari sekian banyak media aplikasi yang ada tidak semua aplikasi digunakan oleh pendidik dan peserta pendidik dalam proses PJJ daring. Pada awalnya pendidik memilih dan mencoba beberapa aplikasi yang menurut pendidik user friendly baik bagi pendidik, peserta pendidik maupun orang tua/wali peserta pendidik yang mendampingi proses pembelajaran.

Seiring berjalannya waktu serta berdasarkan pengalaman satuan pendidikan, para pendidik, peserta pendidik dan orang tua dalam memanfaatkan berbagai media komunikasi yang tersedia, pada akhirnya hanya beberapa media komunikasi saja yang menjadi pilihan utama dan selalu digunakan pendidik dalam kegiatan PJJ daring.

Pilihan tersebut disebabkan karena beberapa alasan, antara lain kemudahan penggunaan, kesesuain dengan aktivitas pembelajaran, serta biaya yang harus dikeluarkan (Daheri, Juliana, Deriwanto, & Amda, 2020).

Pada prakteknya pendidik atau satuan pendidikan menggunakan lebih dari satu aplikasi sebagai media komunikasi dalam PJJ daring.

Media komunikasi yang banyak digunakan dalam PJJ daring antara lain tersaji dalam tabel di bawah ini

Nama

Tipe Komunikasi

Kategori

Whatsapp (WA)

Synchronous dan asynchronous

Instan Messaging, VoIP

Zoom Meeting

Synchronous

Video Conferencing

Google Meet

Synchronous

Video Conferencing

Microsoft Team

Synchronous

Video Conferencing

Google Clasroom

Asynchronous

LMS

Edmodo

Asynchronous

LMS

Moodle

Asynchronous

LMS

Youtube

Synchronous dan asynchronous

Streaming Video, Video on Demand

Google Form

Asynchronous

Formulir cloud

Google Drive

Asynchronous

Penyimpanan cloud

Quizziz

Asynchronous

Gamifikasi Tugas

Gmail

Asynchronous

Email


Dari tabel di atas menunjukkan bahwa satu aplikasi dapat digunakan hanya untuk salah satu mode komunikasi yaitu synchronous atau asynchronous saja. Tetapi terdapat juga aplikasi-aplikasi yang dapat berjalan untuk tipe komunikasi synchronous dan asynchronous, bergantung pada kebutuhan.