Unsur-unsur Blended Learning

Dalam blended learning terdapat enam unsur yang harus ada, yaitu tatap muka, belajar mandiri, menggunakan aplikasi, kegiatan tutorial, adanya kerjasama, dan evaluasi (Soler dkk, 2017). Unsur -unsur ini menjadi ciri yang ada dari blended learning.

Unsur-unsur Blended Learning 

Tatap Muka

Dalam blended learning tatap muka tetap dilakukan dalam proses pembelajaran. Di sinilah guru menyampaikan materi dasar untuk lebih lanjut dipelajari siswa secara mandiri. Namun di samping tatap muka juga dilakukan pembelajaran secara daring maupun luring. 

Belajar mandiri

Setelah mengikuti tatap muka di kelas, siswa memperdalam pemahaman materi dengan melakukan belajar mandiri. Sumber belajar, waktu, dan tempat ditentukan oleh masing-masing siswa. Siswa mencatat hal-hal barn dan permaslahan yang didapatkan untuk ditanyakan kepada guru atau didiskusikan dengan teman. 

Menggunakan aplikasi

Dalam belajar mandiri siswa menggunakan aplikasi untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara tidak langsung dengan guru atau teman yang lain. Aplikasi ini biasa menggunakan yang sederhana seperti WhatsApp (WA) atau menggunakan platform tertentu yang lebih terpadu seperti Kelas Maya, Google Classroom, Edmodo, Trello, dan sebagainya.

Dalam mencari berbagai sumber belajar siswa dapat melakukan secara online, baik melalui browser Google maupun melaui aplikasi seperti e-library dan e-book Diharapkan siswa dan guru memaksimalkan semua aplikasi yang ada sebagai media dan sumber belajar. 

Kegiatan tutorial

Kegiatan pembelajaran dalam blended learning merupakan kegiatan tutorial yang memberi kesempatan yang luas untuk siswa belajar mandiri. Tutorial bisa dilakukan dengan tatap muka atau jarak jauh menggunakan aplikasi. Dalam blended learning peran guru lebih sebagai tutor untuk siswa. Tutor berperan memberikan bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat akademik kepada siswa. Tutor juga membantu kelancaran proses belajar mandiri siswa baik perorangan maupun kelompok berkaitan dengan materi. 

Kerjasama

Disamping belajar mandiri, blended learning juga merupakan salah satu model pembelajaran kolaboratif. Siswa bisa melakukan kerjasama dengan siswa lainnya atau guru dalam menyelesaikan suatu permasalahan pembelajaran. Kerjasama ini dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung dilakukan di kelas, sedangkan tidak langsung melalui platform pembelajaran kolaboratif online, seperti Lark

Evaluasi

Sistem evaluasi pembelajaran dengan blended learning berbeda apabila dibandingkan dengan evaluasi pada pembelajaran tatap muka biasa. Evaluasi blended learning didasarkan pada proses dan hasil yang dapat dilakukan melalui penilaian kinerja siswa berdasarkan portofolio. Portopolio ini dapat berupa hasil penyelesaian siswa dalam studi kasus, interpretasi bacaan, esai, kuesioner, proyek, kerja kolaboratif maupun praktik.

Penilaian tidak dari guru saja, tetapi perlu ada penilaian diri. Penilaian diri ini dilakukan oleh siswa sendiri maupun siswa yang lain. Hal ini melatih siswa tersebut untuk mandiri, bertanggungjawab, dan bersikap jujur dalam sistem pembelajaran . Meskipun begitu penilaian dengan kuis, tugas, maupun yang biasa diterapkan dalam pembelajaran konvensional masih tetap diperlukan, tetapi tidak menjadi satu-satunya cara penilaian (Yuniarto, 2015).

Pembelajaran yang dilaksanakan pada masa "New Normal" ini akan berbeda dengan pembelajaran yang dilakukan seperti biasa. Kebijakan terkait regulasi dan kurikulum perlu disiapkan oleh pemerintah. Pemerintah juga hams mengkaji kesiapan sekolah dan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang akan dilakukan. Sekolah hams siap dengan infrastruktur dan manajemen yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. 

Begitu juga guru harus meningkatkan kompetensi dalam penguasaan berbagai macam model, metode, dan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Kepuasan dan keselamatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran menjadi tujuan yang hams dicapai.

Sumber

Bramasta, Dandy Bayu. (2020). "Mengenal Apa Itu New Normal di Tengah Pandemi Corona...". Diakses tanggal 20 Mei 2020 dari https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/20/063100865/mengenal-apa-itu-new-normal-di-tengah-pandemi-corona

Brian, A., and K.N. Volchenkova. (2016). Blended Learning: Definition, Models, Implication for Higher Education. Bulletin of the South Ural State University. Ser. Education. Educational Sciences. vol. 8, no. 2, pp. 24-30. Diakses dari https://wwvv.researchgate.net/publication/303815166 BLENDED LEARNING DEFINITION M  ODELS IMPLICATIONS FOR HIGHER EDUCATION  

Chaemman, Uwes A. (2020). Tips Implementasi Flipped Learning. Materi disajikan dalam Webinar APSTPI 2020. 

Chaeruman, Uwes A. dan Santi Maudiarti. (2018). Quadrant of Blended Learning: a Proposed Conceptual Model for Designing Effective Blended Learning. Jurnal Pembelajaran Inovatif1(1) (2018): 1-5. Diakses pada tanggal 24 Mei 2020 dari http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpi/article/view/5924/4373

Dziubal, Charles., et.al. (2018). Blended learning: the new normal and emerging technologies. International Journal of Educational Technology in Higher Education volume 15, Article number: 3. Diakses pada tanggal 24 Mei 2020 dari https://educationaltechnologyjournal.springeropen.com/articles/10.1186/s41239-  017-0087-5  Graham,

Charles R. (2006). " Blended Learning Systems: Definition, Current Trends, and Future Directions" dalam Bonk, J. Curtis dan Charles R. Graham (ed.). The Handbook of Blended Learning: Global Perspectives, Local Designs (pp. 3-21). Diakses dari https://books.google.co.id/books?id=2u2TxKO6PwUC&printsec=frontcover&source=gb  s ge summary r&cad=0#v=onepage&q&f=false

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Lampung. (2020). Laporan Evaluasi Pelaksanaan Belajar dari Rumah. Tidak diterbitkan.

Soler, Rebeca., Juan Ramon Soler, Isabel Araya. (2017). Subjects in The Blended Learning Model Design. Theoretical Methodological Elements. Journal Social and Behavioral Sciences, 237, 2017, ( 771 -777). Diakses dari https://www.sciencedirectcom/science/article/pii/S1877042817301209

Thorne, K (2003). Blended Learning: How to Integrate Online and Traditional Learning. London, UK: Kogan Page Limited.

Yuniarto, Eko. (2015). Penerapan Evaluasi pada Blended Learning Berbasis Moodle dalam Pembelajaran Kimia di Perguruan Tinggi. Jurnal Likhitaprajna, 17(2), 65-85. Diakses dari http://likhitapradnya.wisnuwardhana.ac.id/index.php/likhitapradnya/article/view/17