Program Semangat Guru 2 Pengembangan Soft Skills Guru Merdeka Belajar

Program Semangat Guru 2 Pengembangan Soft Skills Guru Merdeka Belajar

Semangat Guru 2 adalah program pengembangan soft skills guru sebagai pondasi pendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Seri Semangat Guru 2 adalah hasil kolaborasi dengan HP Indonesia, yang memiliki komitmen sebagai fasilitator pendidikan yang mendukung pendidikan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. HP juga memastikankesetaraan pembelajaran di Indonesia untuk mendukung program pemerintah.

Program ini merupakan bentuk upaya kami kami melanjutkan misi berbagi tentang soft skills sebagai salah satu pondasi pembelajaran. 

Pada Semangat Guru 1, kita membahas soft skills sebagai alat pengampu praktik elearning dalam menghadapi Pembelajaran Jarak Jauh. 

Pada Semangat Guru 2, kita akan membahas soft skills ini sebagai pondasi implementasi Kurikulum Merdeka.

Pada program kali ini Bapak/Ibu akan belajar:
1. Mengenali praktik-praktik rutin berpikir kreatif dan inovasi Pada praktik ini Bapak/Ibu akan mempelajari:
  • Pentingnya proses berpikir divergen dan konvergen dan mempraktiknya dalam proses belajar di kelas
  • Memahami maksud dari ide/produk yang kreatif
  • Pentingnya melakukan proses revisi terus-menerus untuk menemukan gagasan yang orisinal dan menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah
  • Pentingnya mengambil resiko untuk mencapai ide yang kreatif
2. Mengenali praktik-praktik rutin berpikir kritis dan menyelesaikan masalah.
Pada praktik ini Bapak/Ibu akan mempelajari:
  • Empat pertanyaan refleksi rutin untuk menumbuhkan mengasah berpikir kritis
  • Peran berpikir kritis dalam langkah-langkah penyelesaian masalah
  • Peran lima praktik disiplin digital citizenship dalam mengasah keterampilan berpikir kritis.
  • Memahami bahwa bentuk tingkat berpikir kritis paling tinggi adalah mengenali cara berpikir dan belajar diri sendiri.
3. Mengenali praktik-praktik rutin pembinaan dan komunikasi
Pada praktik ini Bapak/Ibu akan mempelajari:
  • Pentingnya membangun Kepercayaan terhadap Diri (Self Trust) dan
  • Kepercayaan dalam Hubungan (Relationship Trust) untuk memperkuat relasi dengan coachee
  • Pentingnya filosofi coaching dan keterampilan mendengarkan aktif untuk menyatakan seorang coach hadir untuk coachee
  • Pentingnya coaching mindset untuk memunculkan pertanyaanpertanyaan yang membantu peserta didik untuk berkembang
  • Pentingnya 8 kompetensi coaching dan prinsip umpan balik konstruktif (feedforward) untuk menginspirasi coachee mengembangkan dirinya
Semoga praktik-praktik pada program ini dapat diterapkan untuk kegiatan di kelas dan mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.