Proses Kerja Pembuatan Contoh Produk

A. Produk Barang dan Jasa

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu pasar agar diperhatikam, diminta, dibeli dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan seseorang. Dewasa ini banyak sekali produk yanh digunakan dalam kegiatan sehari-hari sehingga keberagaman produk menjadi pemandangan sehari-hari.

Selain itu produk barang biasanya terdapat dimana-mana dan memiliki banyak pilihan karena dalam proses pembuatannya selalu mengutamakan:

  • Selera masyarakat
  • Perminataan masyarakat
  • Trend dan perubahan yang terjadi
  • Kenyamanan dan gaya produk
  • Kemudahan dan keamanan

1. Produk Barang

Identifikasi kebutuhan konsumen meliputi hal-hal berikut:

  • Kebutuhan pokok/utama (primer), yaitu kebutuhan untuk menunjang kebutuhan pribadi yang utama.
  • Kebutuhan penunjang (sekunder), yaitu kebutuhan yang sifatnya menunjang kehidupan lebih baik.
  • Kebutuhan pelengkap dan mewah (tertier), yaitu pelengkap kebutuhan yang sifatnya mewah.

Seorang wirausaha mengklasifikasikan barang didasarkan pada kebiasaan konsumen, diantaranya:

  • Barang yang mudah didapat (convenience goods).
  • Barang shopping (shopping goods).

Ciri khusus yang dibuat untuk konsumen agar mudah mengenali, seperti kualitas, keunggulan, model, dan penampilan dari produk yang dibuat.

2. Produk Jasa

Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat ayang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang sifat dan bentuknya ditunjukan cengan ciri sebagai berikut:

a. Tidak berwujud (intangibility)
b. Tidak dapat dipisahkan (inseparability)
c. Berubah-ubah (variability)
d. Daya tahan (perishability)

Langkah awal yang tepat untuk menentukan produk dan jasa yaitu dengan mengenali informasi dari konsumen mengenai produk dan jasa yang sedang diminati dan dibutuhkan saat ini. Jenis produk dapat dibedakan menjadi :

  • Consumers goods
  • Industrial goods

Jenis produk berdasarkan tujuan pemakaiannya terdiri atas :

a. Shopping goods, barang yang perlu pertimbangan kualitas, harga, kemasan, dan jenis.
b. Convenience goods, barang yang mudah dicari jika diperlukan setiap saat.
c. Speciality goods, barang yang memerlukan pelayanan khusus dan terdapat di took tertentu.
d. Unsought goods, barang yang tidak dicari dan pemasarannya dengan mendatangi konsumen.

Secara garis besar ada 5 (lima) kategori utama untuk produk, yaitu sebagai berikut:
1) Produk komoditi atau mirip komoditi, misalnya beras, garam, korek api kayu.
2) Non Durable Consumers Goods atau sering disebut juga fast moving consumer goods, seperti rokok, sabun, pasta gigi, sampo dan yang lainnya.
3) Durable / big ticket item consumer goods. Contoh : mobil, televisi, rumah.
4) One Shot Deal Industries Goods, seperti mesin, traktor, pesawat udara.
5) Repeat Purchase Industrial Goods, seperti chemical, botol plastik.

B. Keunggulan dan Kelemahan Produk Barang dan Jasa

Produk yang dibuat harus mampu menarik minat sehingga kegagalan usaha dapat dihindari. Selain itu, produk juga bisa dibuat lebih terjangkau bagi konsumen dengan cara:

1. Memilih dan membuat produk yang bermanfaat, berkualitas dan laku terjual dengan harga bersaing.
2. Membuat desain baru dengan harga terjangkau
3. Membuat produk lebih cepat dan murah
4. Memilih dan menentukan wilayah pemasaran yang lebih menguntungkan

a. Ide Produk

Ide Produk disusun berdasar dorongan pasar yaitu kebutuhan konsumen, dorongan teknologi yaitu kemampuan perusahaan dalam riset dan pengembangan, dan koordinasi antar fungsi manajemen yaitu keuangan, pemasaran, dan personalia.

b. Seleksi Ide Produk

Seleksi Ide Produk disusun berdasar atas evaluasi dari pasar tentang kebutuhan konsumen untuk menyerap hasil produksi, secara teknis operasional dipertimbangkan kemampuan perusahaan menghasilkan produk dengan fasilitas yang ada dan kemampuan memperoleh bahan baku dan bahan pembantu. Seleksi ide produk juga didasarkan pada keadaan keuangan perusahaan, dengan mempertimbangkan hasil yang diperoleh akan menguntungkan atau tidak.

c. Desain Awal/Gambar Produk

Desain awal atau rancang bangun awal mempertimbangkan beberapa tujuan yaitu manfaat produk, fungsi barang apakah fiingsi utama atau sekunder, style, seni atau keindahan barang dengan melihat keseimbangan biaya, kualitas, dan performance produk.

d. Prototype

Pada tahap ini perusahaan mengadakan percobaan kemampuan dan kekuatan produk, kemudian dicari kelemahan dan dianalisis keindahan bentuknya.

e. Testing

Hasil prototype dicoba fungsinya dalam berbagai keadaan yang mungkin terjadi apakah memenuhi syarat atau tidak.

f. Desain Akhir

Pada tahap desain akhir, produk yang telah melewati tahap testing disempurnakan sesuai dengan hasil uji yang telah dilakukan.

g. Implementasi

Tahap ini adalah tahap terakhir pembuatan produk. Pada tahap ini, perusahaan memulai proses produksi, dilihat masa depan pemasarannya (bagaimana reaksi konsumen dan kemantapan di pasar).

C. Pemetaan Keberagaman Produk

Salah satu peluang pasar dapat dilihat dengan cara mengamati konsumen fokus pengamatannya, meliput :
1. Barang dan jasa apa yang paling dibutuhkan konsumen?
2. Berapa banyak yang mereka butuhkan?
3. Kualitas yang mana yang paling tepat?
4. Berapa banyakanya?

Cara dalam merekayasa produk barang dan jasa agar diminati konsumen, diantaranya:
1. Jenis-jenisnya diperbarui
2. Kualitasnya dibeda-bedakan dan ditingkatkan
3. Model dan desainnya bermacam-macam dan dibedakan
4. Kemasan, warna, bentuk, ukuran, standar, merek dibuat sedemikian rupa sehingga lebih menarik

Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dengan analisa persepsi dan peluang. Pengembangan produk meruoakan aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada diperusahaan.

Tiga fungsi yang paling penting bagi proyek pengembangan produk diantaranya:

a. Pemasaran
Fungsi pemasaran menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan. Peran lainnya adalah memfasilitasi prosesi identifikasi peluang produk, pendefinisian segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan.

b. Perancangan (Desain)
Fungsi perancangan memegang peranan penting dalam mendifinisikan bentuk fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks tersebut tugas bagian perancangan mencakup design engineering (mekanik, elektrik, software dan lainnya) dan desain industry (estetika, ergonomis, user interfaces)

c. Manufaktur
Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancangan dan mengoperasikan sistem produksi pada proses produksi produk. Fungsi ini mencakup pembelian, instalasi dan distribusi.