Asesmen untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Tahun 2022

Tujuan asesmen nasional adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Asesmen nasional dilakukan untuk mengevaluasi kinerja satuan pendidikan dan sekaligus menghasilkan informasi untuk perbaikan kualitas belajar-mengajar, yang kemudian diharapkan berdampak pada karakter dan kompetensi siswa. Asesmen Nasional sebagai penunjuk arah tujuan dan praktik pembelajaran

Asesmen untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan

Asesmen untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan

Kompetensi dan karakter murid sebagai tujuan

Asesmen Nasional menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama sekolah, yakni pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Hal ini diharap dapat mendorong sekolah dan dinas pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran.

Ciri-ciri sekolah yang efektif

Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah sekolah yang efektif dalam mengembangkan kompetensi dan karakter murid (mulai dari ciri pengajaran yang baik, sampai program dan kebijakan sekolah yang membentuk iklim akademik, sosial, dan keamanan yang kondusif). Hal ini diharap membantu sekolah lebih memahami apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Asesmen Nasional dilaksanakan di semua sekolah dengan responden murid, guru, dan kepala sekolah. Asesmen Nasional dirancang untuk memotret mutu input, proses, dan hasil belajar yang mencerminkan kinerja sekolah, sebagai umpan balik berkala yang objektif dan komprehensif bagi manajemen sekolah, dinas pendidikan, dan Kemendikbud

Murid kelas 5, 8, dan 11
Maksimal 30 murid SD dan 45 murid SMP/SMA/SMK akan dipilih secara acak oleh Kemendikbud untuk menjadi responden. Tes dan kuesioner murid diadministrasikan menggunakan komputer dalam kondisi terawasi (proctored),

Guru SD, SMP, dan SMA
Semua guru menjadi responden. Untuk mengurangi beban administraJf, guru diberi waktu 2 minggu untuk mengisi kuesioner. Pengisian kuesioner dilakukan secara daring tanpa pengawasan (mandiri).

Kepala SD, SMP, dan SMA
Semua kepala sekolah menjadi responden. Sama dengan guru, kepala sekolah diberi waktu 2 minggu untuk mengisi kuesioner. Pengisian kuesioner dilakukan secara daring tanpa pengawasan (mandiri).

Apa yang di ukur?

Asesmen Kompetensi Minimum

Literasi Membaca yaitu Kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat.

Numerasi yaitu Kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matemaJka untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.

Survey Karakter

Karakter : Profil pelajar Pancasila
  • Beriman, bertakwa, berakhlak mulia
  • Bernalar kriJs
  • Mandiri
  • KreaJf
  • Bergotong royong
  • Berkebhinekaan global

Survey Lingkungan Belajar

Iklim belajar dan iklim satuan pendidikan
Iklim keamanan sekolah:
  • Keamanan dan well being siswa
  • Sikap dan keyakinan guru
  • Kebijakan & program sekolah
Iklim kebhinekaan sekolah:
  • Praktik multikultural di kelas
  • Sikap &keyakinan guru/kepsek
  • Kebijakan & program sekolah
Indeks Sosial Ekonomi
  • Pendidikan orang tua
  • Profesi orang tua
  • Fasiilitas belajar di rumah
Kualitas Pembelajaran:
  • Manajemen kelas
  • Dukungan afektif
  • Aktivasi kognitif
Pengembangan Guru
  • Refeksi dan perbaikan pembelajaran
  • Dukungan untuk refleksi guru