Teknologi Perikanan Sederhana Budi Daya Lobster Air Tawar yang Menguntungkan

Masbabal.Com. Salah satu jenis budi daya yang potensial dan mudah dikembangkan di negara kita adalah budi daya lobster air tawar. Hanya dengan memanfaatkan teknologi perikanan sederhana dan mempelajari ilmu pembudidayaan, siapa pun dapat memulai usaha budi daya lobster air tawar. Artikel ini akan membahas mengenai budi daya lobster air tawar, teknik dan teknologi yang dipakai dalam penerapannya, serta potensinya dalam ranah bisnis.

Teknologi Perikanan Sederhana Budi Daya Lobster Air Tawar yang Menguntungkan

Potensi Budi Daya Perikanan di Indonesia

Indonesia merupakan negara maritim dengan luas lautan mencapai 284.210,9 km persegi laut teritorial, 2.981.211 km persegi ZEEI, dan 279.322 km persegi laut 12 mil. Potensi tersebut memberikan Indonesia sumber daya kelautan yang melimpah. Dengan wilayah perairan seluas itu, Indonesia mendapatkan hasil tangkapan laut sebesar 6,2 juta ton setiap tahunnya (Laporan Kinerja Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia tahun 2014).

Di samping itu, Indonesia juga menghasilkan produksi perikanan dari hasil budi daya sebesar 14,52 juta ton, jauh lebih besar dibandingkan hasil tangkapan laut. Angka ini menunjukan bahwa teknologi perikanan di bidang budi daya jauh lebih berpotensi daripada tangkapan laut lepas yang banyak dipengaruhi oleh perubahan musim dan ketersediaan sarana dan prasarana.

Kandungan Gizi Lobster Air Tawar

Lobster air tawar yang paling berpotensi untuk dibudidayakan adalah jenis Australian redclaw crayfish (Cherax quadricarinatus) yang merupakan hewan endemik dari Queensland, Australian. Redclaw Crayfish dipilih untuk dibudidayakan dengan pertimbangan bahwa lobster lokal jenis ini mengalami pertumbuhan 40 persen lebih cepat dibandingkan lobster lokal. Lobster air tawar mengandung protein tinggi, vitamin B, vitamin E, zat besi, iodin, dan selenium. Zat - zat ini dibutuhkan oleh tubuh dan besar pengaruhnya terhadap kesehatan.

Kondisi Lingkungan yang Paling Sesuai

Lobster air tawar umumnya hidup di alam terbuka baik di danau, sungai, maupun rawa yang dangkal, berpasir, berlumpur, atau berbatu. Mereka mampu beradaptasi dengan baik dalam habitat buatan seperti akuarium, kolam semen, maupun kolam yang terbuat dari tanah. Namun, media ini harus memenuhi beberapa kriteria tertentu, yaitu: mengandung kadar pH 6,9 - 9, bersuhu 23 derajat - 31 derajat Celcius, dengan kadar oksigen dia atas 3 ppm, karbon dioksida 30 - 60 ppm, serta tingkat kesadahan 10 - 50 ppm, dan NH3 0,2 - 1,5 ppm.

Teknologi Perikanan Sederhana untuk Membudidayakan Lobster Air Tawar

Untuk dapat membudidayakan lobster air tawar, yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan tempat yang memenuhi kriteria, seperti disebutkan dalam poin sebelumnya, kualitas air, dan pemberian pakan yang baik. Lobster air tawar termasuk spesies tangguh yang mampu bertahan di dalam air yang berkualitas rendah. Namun meski mampu bertahan hidup, kondisi ini akan menghambat pertumbuhannya. Faktor yang merusak kualitas air salah satunya adalah pemberian makan yang berlebihan. Pakan yang tidak termakan akan membusuk dan jika menumpuk bisa menjadi racun bagi lobster. Oleh karena itu, penting menjaga kebersihan kolam dengan menggunakan teknologi penyaringan atau mengganti air secara manual.

Potensi Budi Daya Lobster Air Tawar dalam Dunia Bisnis

Tak berlebihan jika dikatakan bahwa lobster air tawar merupakan bisnis yang menjanjikan. Dengan modal kecil untuk menyediakan media pembudidayaan dan pembibitan, bisnis budi daya lobster air tawar bisa dimulai. Tidak diperlukan peralatan canggih karena budi daya lobster air tawar bisa dilakukan dengan menerapkan teknologi perikanan sederhana. Pemasarannya pun tergolong mudah karena permintaan pasar akan lobster termasuk tinggi. Bahkan, angka ekspor hasil ikan tertinggi di Indonesia termasuk dalam kategori udang - udangan. Hal ini membuktikan bahwa komoditas ini memiliki banyak penggemar.

Kelemahan perikanan Indonesia adalah masih rendahnya produktivitas dan daya saing usaha kelautan dan perikanan. Salah satu faktor penyebabnya adalah struktur armada yang masih didominasi oleh kapal berukuran kecil, serta masih terbatasnya sarana dan prasarana yang dibangun. Namun ini tidak akan menjadi penghalang bagi produktivitas budi daya lobster air tawar karena dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi perikanan yang sederhana.