Botani dan Komposisi Bawang Putih | Budidaya Pertanian Bawang

Pertanian - Tanaman bawang putih dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 700-100 meter di atas permukaan laut. Suhu lingkungan yang paling sesuai adalah 15 – 25 Derajat Celsius, namun tanaman ini masih dapat tumbuh pada suhu 27-30 derajat Celsius. Tanaman bawang putih ini merupakan tanaman semusim, berbentuk rumput dengan tunas-tunas batang berubah bentuk menjadi umbi kecil atau umbi lapis. Umbi pada bawang putih merupakan batang semu yang berfungsi sebagai tempat penyimpan makanan cadangan dan berada di atas discus. Umbi bawang putih terdiri dari beberapa siung. Siung-siung ini dibungkus selaput tipis yang berlapis dan mengumpul, sehingga umbi seolah olah tampak besar. Botani dan Komposisi Bawang Putih | Budidaya Pertanian Bawang
Botani dan Komposisi Bawang Putih | Budidaya Pertanian Bawang
Bawang Putih
Bawang putih merupakan tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi dapat mencapai 30-60 m dan membentuk rumpun sebagaimana warga kelompok monokotil, sistem perakarannyaa tidak berupa akar tunggang, melainkan akar erabut yang tidak panjang. Dengan perakaran yang demikian bawang putih tidak tahan terhadap kekeringan. Akar bawang putih mempunyai panjang maksimum sekitar 10 cm.

Daunnya panjang, pipih dan agak melipat ke dalam arah membujur. Banyaknya daun 7-10 helai per tanaman. Kelopak-kelopak daunnya meskipun tipis tetapi kuat dan membungkus kelopak-kelopak daun di dalamnya yang lebih muda sehingga membentuk batang semu.

Bagian dasar siung/umbi pada hakikatnya adalah batang pokok tidak sempurna/rudimeter. Dari batang ini muncul akar-akar serabut mempunyai akar pengisap makanan semata dan bukan pencari air dalam tanah.

Tanaman bawang putih diduga berasal dari Cina, kemudian menyebar ke daerah laut tengah, dan beberapa negara di dunia. Budidaya bawang putih telah ada sejak abad ke 16, dan kini sentra primer dari tanaman ini adalah Cina, India, Asia Tengah, Timer Dekat, Mediterania, Meksiko Selatan, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Tanaman bawang putih diduga masuk ke wilayah Indonesia pada abad ke 19, bersamaan dengan arus lalulintas pedagangan antar negara ke Indonesia, terutama dari pedagang Cina dan India.

Nilai gizi bawang putih bervariasi berdasarkan jenis dan bagian bawang yang dimakan. Nilai gizi bawang putih juga ditentukan oleh kondisi pertumbuhan, waktu panen dan cara pengolahannya

Secara taksonomi, klasifikasi tanaman bawang putih adalah sebagai berikut :
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Klas : Monocotyledone
Ordo : Lili
Familia : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium sativum

Komposisi kandungan zat gizi dalam 100 gram bawang putih (Allium sativum)
Komposisi kandungan zat gizi dalam 100 gram bawang putih
Sumber : Tindall (1986)
Sedangkan menurut Direktorat Gizi, Depkes RI, kandungan gizi umbi bawang putih terdiri dari zat organik : protein, lemak dan karbohidrat, di samping mengandung zat-zat hara : kalsium, vitamin dan belerang. Secara rinci kadar gizi umbi bawang putih dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

Kadar zat gizi umbi bawang putih per 100 gram
Kadar zat gizi umbi bawang putih per 100 gram
Sumber : Direktorat Gizi Dep Kes RI, 1992
Umbi bawang putih juga mengandung asam amino yang disebut alliin. Bila alliin ini mendapat pengaruh enzim alliinase, alliin dapat berubah menjadi allisin. Allisin terdiri dari beberapa jenis sulfida, dan yang paling banyak adalah allil sulfida. Bila allisin bertemu dengan vitamin B1 akan membentuk ikatan allitiamin