Koneksi antar Materi Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

Ketika kembali menghubungkan keterkaitan antara meteri di setiap modul, maka akan merefresh kembali materi-materi sebelumnya. Ada banyak hal baru yang saya dapatkan saat mempelajari materi setiap modulnya. Hal ini sangat berdampak sekali dengan apa yang saya alami sebelumnya dibandingkan yang sekarang. Jika memikirkan hal tersebut tentu saya akan merasa sangat bahagia karena bisa terpilih untuk mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.

Koneksi antar Materi Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa materi tentang sosial dan emosional tidak terlalu penting, sehingga saya sangat jarang sekali menggali materi tentang sosial emosional sebelumnya. Setelah mempelajari modul ini, ternyata saya begitu terkejut. Dampak yang sangat besar saya rasakan langsung ketika mulai mempraktikan apa yang telah saya pelajari di modul ini.

Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being),  3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah:

1. Konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL (Collaborative  for Academic, Social and Emotional Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yaitu:

a. kesadaran diri

b. manajemen diri

c. kesadaran sosial

d. keterampilan berelasi, dan

e. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab

2. Konsep kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar pengembangan 5 kompetensi sosial emosional  (KSE). Beberapa teknik melakukan mindfulness, yaitu:

a. Menyadari napas dengan tehnik STOP

b. Melakukan hobbi, antara lain:

  • Mengamati berbagai perasaan yang muncul,
  • Ungkapkan terima kasih pada 3 hal yang disyukuri,
  • Fokus pada 3 hal yang dapat dilihat, dengar dan rasakan,
  • Menuliskan apapun yang dipikirkan dan dirasa tanpa harus menilainya (jurnal)
  • Menggambar, membuat coretan atau mewarnai (fokus pada prosesnya)
  • Dengar atau mainkan musik (fokus pada yang didengar)

3. Implementasi pembelajaran sosial emosional di kelas dan sekolah melalui 4 indikator, yaitu:

a. pengajaran eksplisit

b. integrasi dalam  praktik mengajar guru dan kurikulum akademik

c. penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan

d. penguatan pembelajaran sosial emosional pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah.

Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di  kelas dan sekolah:

1. Bagi Murid-murid:

Menerapkan 5 KSE dalam pengajaran di kelas melalui integrasi praktik mengajar guru. Melakukan ice breaking sebelum pembelajaran dan ditengah-tengah pembelajaran. Memperkuat keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dengan kerja kelompok.

Menciptakan iklim kelas dan budaya sekolah, tindak lanjut dari budaya positif disekolah ditambah pembuatan papan penggambaran emosi yang ada di setiap kelas. Selalu berusaha menyapa murid dengan hangat dan penuh kasih sayang.

2. Bagi Rekan sejawat:

Menjadi teladan (Menyadari tugas dan tanggung jawab sebagai pendidik, Menerapkan teknik STOP dalam menajen diri, Datang ke sekolah tepat waktu, Menerapkan budaya 5S (senyum, sapa, salam, sopan dan santun), Bekerjasama dengan semua komunitas di sekolah, Bersikap peduli terhadap lingkungan sekitar, Menerapkan teknik POOCH dalampengambilan keputusan

Belajar dan Berkolaborasi (Mengagendakan sesi berbagi praktik baik (Desiminasi). Kegiatan desiminasi di awali dengan ice beaking dan Well-Being. Belajar mengelola emosi dengan teknik STOP dan Mindfulnees. Belajar mempertimbangkan pandangan atau pemikiran orang lain. Belajar mengidentifikasi masalah dan mencari solusi terbaik sesuai dengan informasi data dan fakta yang diperoleh, serta penerapan POOCH. Diakhiri dengan pembuatan jurnal reflesksi di setiap kegaitan.

Sumber : https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/catatan-gp/koneksi-antar-materi-modul-2-2-pembelajaran-sosial-dan-emosional-1-3/