Soal Bu Ani sedang mempelajari modul ajar prakarya pengolahan yang didapat dari Platform Merdeka Mengajar

Berikut adalah soal dan jawaban Bu Ani sedang mempelajari modul ajar prakarya pengolahan yang didapat dari Platform Merdeka Mengajar. Modul tersebut membahas teknik pengawetan dengan metode pengasinan.

Pertanyaan:

Bu Ani sedang mempelajari modul ajar prakarya pengolahan yang didapat dari Platform Merdeka Mengajar. Modul tersebut membahas teknik pengawetan dengan metode pengasinan.

Contoh Salah satu kegiatan yang ada di modul ajar tersebut adalah cara membuat ikan asin secara tradisional. Sekolah Bu Ani berada di daerah pertanian yang jauh dari laut sehingga kesulitan untuk melakukan kegiatan yang sama dengan modul ajar tersebut.

Salah satu hasil alam yang melimpah di daerah Bu Ani adalah sawi. Apa yang bisa dilakukan oleh Bu Ani terkait hal ini sehingga aktivitas pada modul ajar tersebut menjadi kontkestual?

A. Mengajak peserta didik untuk tetap mempraktikan cara membuat ikan asin.

B. Mengajak peserta didik untuk mempraktikkan cara membuat sawi asin.

C. Mengajak peserta didik untuk studi wisata ke daerah pembuat ikan asin.

D. Mengajak peserta didik untuk melihat tayangan video terkait pembuatan ikan asin.

Jawaban:

B. Mengajak peserta didik untuk mempraktikkan cara membuat sawi asin.

Soal Bu Ani sedang mempelajari modul ajar prakarya pengolahan yang didapat dari Platform Merdeka Mengajar

Pembahasan:

Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Model pembelajaran kontekstual tidak bersifat ekslusif akan tetapi dapat digabung dengan model-model pembalajaran yang lain, misalnya: penemuan, keterampilan proses, eksperimen, demonstrasi, diskusi, dan lain-lain.

Pendekatan kontekstual dapat diimplementasikan dengan baik, dituntut adanya kemampuan guru yang inovatif, kreatif, dinamis, efektif dan efisien guna menciptakan pembelajaran yang kondusif.

Guru tidak lagi menjadi satu-satunya nara sumber dalam pembelajaran dan kegiatan telah beralih menjadi siswa sebagai pusat kegiatan pembelajaran serta peran guru hanya sebagai motivator dan fasilitator, maka semangat siswa dapat meningkat dengan menggunakan metode, materi, dan media yang bervariasi.

Penerapan kegiatan mengkonstruk atau membangun sendiri pengetahuan pada siswa, membuat siswa terlatih untuk bernalar dan berpikir secara kritis melalui kegiatan inquiry atau menemukan sendiri masalah, kebebasan bertanya (questioning), penerapan masyarakat belajar (learning community) yaitu melatih siswa untuk bekerjasama, sharing idea, saling berbagi pengalaman, pengetahuan, saling berkomunikasi sehingga terjadi interaksi yang positif antar siswa dan pada akhirnya siswa terlibat secara aktif belajar bersama-sama.