Variasi Dalam Mengajar

Variasi dalam mengajar dapat dilakukan dengan penggunaan suuara maupun dengan isyarat-isyarat non verbal, sepertipandangan mata, ekspresi roman muka, gerak-gerik tangan atau kepala dan gerak badan. Selain itu masi ada isyarat ekstra verbal yaitu intonasi dan warna serta bunyian.

Variasi dalam mengajar dapat dilakukan dengan penggunaan suuara maupun dengan isyarat-isyarat non verbal, sepertipandangan mata, ekspresi roman muka, gerak-gerik tangan atau kepala dan gerak badan
Komponen utama dalam mengadakan variasi adalah :

A. Variasi dalam gaya mengajar

Penggunaan variasi suara.
Variasi suara adalah perubahan suara dari keras menjadi lemah, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat, dari gembira menjadi sedih, atau pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu.

Pemusatan perhatian siswa.
Guru dapat memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang dianggap penting dapat dengan gaya bahasa menurut kebutuhan anak.

Kesenyapan guru.
Adanya kesenyapan, atau “selingan diam” yang tiba-tiba dan disengaja selagi guru menerangkan sesuatu, merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian siswa.

Mengadakan kontak pandang dan gerak.
Apabila guru sedang berbicara atau berinteraksi dengan siswanya, sebaiknya pandangan menjelajahi seluruh kelas dan melihat ke mata murid-murid untuk menujukkan adanya hubungan yang akrab dengan mereka.

Gerakan badan dan mimik.
Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, dan gerakan badan adalah aspek yang sangat pentingdalam berkomunikasi. Gunanya untuk menarik perhatian dan untuk menyampaikan artidari pesan lisan yang di maksudkan.

Pergantian posisi guru di dalam kelas.
Pergantian guru di dalam kelas dapat di gunakan untuk mempertahankan perhatian siswa. Terutama sekali dalam menyampaikan pelajaran di dalam kelas, gerakan hendaknya bebas,tidak kikuk atau kaku, dan hindari tingkah laku negatif.

B. Variasi dalam penggunaan media pembelajaran

Media pembelajaran, apabila di tinjau dari indera yang di gunakan, dapat di golongkan ke dalam tiga bagian,yakni dapat di dengar, dilihat, dan diraba. Pergantian penggunaan jenis yang lain mengharuskan anak menyesuaikan inderanya, sehingga dapat mempertinggi perhatisnya.

Hal itu karena setiap mempunyai perbedaan kemampuan dalam menggunakan alat inderanya. Ada anak yang termasuk tipe visual, auditif, atau motorik.

Variasi yang dapat dilihat.
Media yang termasuk ke dalam jenis ini ialah:grafi k, bagan, poster, gambar, film, dan slide.

Variasi media yang dapat didengar.
Suara guru termasuk di dalam media komunikasi yang utama didalam kelas. Rekaman suara, suara radio, musik, deklamasi, puisi, sosiodrama, telepon, dapat di pa kai sebagai penggunaan indera dengan di variasikan dengan indera lainya.

Variasi media yang dapat diraba, di manipulasi dan di gerakan.
Yang termasuk di dalam hal ini, misalnya peragaan yang di lakukan oleh guru atau siswa, model, patung, topeng, dan boneka yang dapat di gunakan anak untuk di raba, di pergerakan dan di manipulasi.

Variasi media yang dapat di dengar.
Media yang termasuk ini, misalnya fi lm, televisi,slide projektor yang di iringi penjelasan guru. Tentu saja penggunanyaa sesuai dengan tujuan yang hendak di capai.

C. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa

Pola interaksi guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar nemiliki corak yang sangat beraneka ragam. Mulai dari kegiatan yang di dominasi oleh guru sampai kegiatan mandiri yang di lakukan oleh siswa.

Hal ini bergantung pada ketrampilan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar. Penggunaan variasi pola interaksi guru-siswa dan siswa-siswa agar kegiatan pembelajaran tidak menimbulkan kebosanan, kejenuhan. Suasana kelas pun menjadi hidup.