Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Remedial

Istilah pembelajaran remedial pada mulanya adalah kegiatan mengajar untuk anak luar biasa yang mengalami berbagai hambatan (sakit). Namun, dewasa ini pengertian ini sudah berkembang, sehingga anak yang normal pun memerlukan pelayanan pembelajaran remedial (Remedial Teaching).

Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Remedial

Pembelajaran Remedial merupakan upaya perbaikan terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar. Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar jika siswa tersebut belum mencapai nilai standar minimal. Secara umum pembelajaran perbaikan mempunyai tujuan dan fungsi yang tidak berbeda dengan pembelajaran biasa yaitu dalam mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan.

Secara khusus pembelajaran perbaikan bertujuan agar siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan sekolah. Berikut beberapa strategi pelaksanaan pembelajaran remedial yang dapat disesuaikan dengan jenis dan tingkat kesulitan.

Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Remedial

Pemberian bimbingan secara individu

Hal ini dilakukan apabila ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.

Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan. Dalam hal pembelajaran klasikal peserta didik tertentu mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara individual/perorangan.

Pemberian bimbingan perorangan merupakan implikasi peran guru sebagai tutor. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana terdapat satu atau beberapa orang peserta didik yang belum berhasil mencapai ketuntasan

Pemberian bimbingan secara kelompok

Hal ini dilakukan apabila dalam pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.

Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda

Pembelajaran ulang dapat di sampaikan dengan variasi cara penyajian dan penyederhanaan tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian besar atau semua peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan belajar. Guru perlu memberikan penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan/atau media yang lebih tepat.

Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus

Dalam rangka pelaksanaan remedial, tugas-tugas latihan perlu diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes ulang. Peserta didik perlu diberi pelatihan intensif untuk membantu menguasai kompetensi yang di tetapkan.

Pemanfaatan tutor sebaya

Tutor sebaya adalah teman sekelas atau kakak kelas yang memiliki kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial kepada rekan atau adik kelas yang mengalami kesulitan belajar. Melalui tutor sebaya diharapkan hubungan antar peserta didik akan lebih akrab dan terbuka, sehingga peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan lebih mudah memahami materi atau kompetensi yang harus dicapai.