Peluncuran Rupiah Digital tinggal sepertinya akan segera terwujud. Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan pada 2024 rencana peluncuran Rupiah Digital akan masuk tahap proof of concept (POC).
"Di 2024 akan masuk tahap proof of concept," kata Juda Agung di Peluncuran Buku Putih, Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030, di St Regis, Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Dikutip dari berbagai sumber, POC adalah tahapan untuk memvalidasi konsep dari segi fungsi, penerapan, teknis dan metode dari sebuah program sebelum masuk tahap pengembangan.
Artinya setelah tahapan POC itu dilakukan, maka tinggal selangkah lagi peluncuran Rupiah Digital akan terlaksana.
Juda mengatakan Rupiah Digital nantinya akan menjadi satu-satunya alat pembayaran digital yang sah di Indonesia. "Pengembangan digital Rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran digital yang sah di Indonesia," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo pada Pertemuan Tahunan BI (PTBI), Rabu (29/11) kemarin mengatakan pihaknya akan menerbitkan road map Rupiah Digital tahap pertama akan dilakukan tahun 2024.
BI akan membuat prototipe untuk menguji gagasan atau konsep dalam pengembangan perangkat lunak sebagai tulang punggung Rupiah Digital. Tahap ini disebut juga "proof of concept".
Di dalamnya, BI akan menunjuk 'Khazanah Digital Rupiah', yakni platform yang bisa diakses oleh bank dan non-bank terpilih atau disebut 'wholesaler' dan 'retailer'.
Rupiah Digital wholesale (w-Rupiah Digital) memiliki cakupan akses terbatas dan hanya didistribusikan untuk penyelesaian transaksi wholesale seperti operasi moneter, transaksi pasar valas, serta transaksi pasar uang.
Sementara itu, Rupiah Digital ritel (r-Rupiah Digital) memiliki cakupan akses yang terbuka untuk publik serta didistribusikan untuk berbagai transaksi ritel baik dalam bentuk transaksi pembayaran maupun transfer, oleh personal/individu maupun bisnis (merchant dan korporasi). Sumber