Langkah-Langkah Pengembangan Materi Ajar Bahan Pembelajaran

Sebelum melaksanakan pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran, terlebih dahulu perlu diketahui kriteria pemilihan materi pembelajaran. Kriteria pokok pemilihan materi pembelajaran adalah SKL, SK, dan KD.

Hal ini berarti bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru di satu pihak dan harus dipelajari siswa di lain pihak hendaknya berisikan materi pembelajaran yang benar-benar menunjang tercapainya SK-KD.

Dengan kata lain, pemilihan materi pembelajaran haruslah mengacu atau merujuk pada SK-KD. Setelah diketahui kriteria pemilihan materi pembelajaran, sampailah kita pada langkah-langkah pengembangan materi pembelajaran.

Secara garis besar langkah-langkah pengembangan materi pembelajaran meliputi:
  1. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam SK-KD yang menjadi acuan atau rujukan pengembangan materi pembelajaran
  2. Mengidentifikasi jenis-jenis materi pembelajaran
  3. Memilih materi pembelajaran yang sesuai atau relevan dengan SK-KD yang telah teridentifikasi tadi
  4. Memilih sumber materi pembelajaran dan selanjutnya mengemas materi pembelajaran tersebut.
Secara lengkap, langkah-langkah pengembangan materi pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran.

Perlu ditentukan apakah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari siswa termasuk aspek atau ranah:
a. Kognitif yang meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, sintesis, analisis, dan penilaian.
b. Psikomotorik yang meliputi gerak awal, semi rutin, dan rutin.
c. Afektif yang meliputi pemberian respon, apresiasi, penilaian, dan internalisasi.
Setiap aspek standar kompetensi tersebut memerlukan materi pembelajaran atau materi pembelajaran yang berbeda-beda untuk membantu pencapaiannya.

2. Mengidentifikasi jenis-jenis materi pembelajaran.

Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar kompetensi, materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur, seperti telah diuraikan di depan.

3. Memilih jenis materi yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Pemilihan jenis materi harus disesuaikan dengan kompetensi dasar dan standar kompetensi yang telah ditentukan. Selain itu, perlu diperhatikan pula jumlah atau ruang lingkup yang cukup memadai sehingga mempermudah siswa dalam mencapai standar kompetensi.

Sebagaimana disebutkan di point 2 di atas, materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk jenis fakta, konsep, prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan lebih daripada satu jenis materi. Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya.

Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting untuk keperluan mengajarkannya, sebab setiap jenis materi pembelajaran memerlukan strategi pembelajaran atau metode, media, dan sistem evaluasi atau penilaian yang berbeda-beda.

Misalnya metode mengajarkan materi fakta atau hafalan adalah dengan menggunakan “jembatan keledai”, “jembatan ingatan” (mnemonics), sedangkan metode untuk mengajarkan prosedur adalah “demonstrasi”.

Cara yang paling mudah untuk menentukan jenis materi pembelajaran yang akan diajarkan adalah dengan jalan mengajukan pertanyaan tentang kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Dengan mengacu pada kompetensi dasar, guru akan mengetahui apakah materi yang harus diajarkan berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur, sikap, atau psikomotorik.

4. Memilih sumber materi pembelajaran dan selanjutnya mengemas materi pembelajaran.

a. Sumber Materi Pembelajaran
Setelah jenis materi ditentukan, langkah berikutnya adalah menentukan sumber materi pembelajaran. Materi pembelajaran dapat ditemukan dari berbagai sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media audiovisual, dan sebagainya.

1) Buku teks
Buku teks yang diterbitkan oleh berbagai penerbit dapat dipilih untuk digunakan sebagai sumber materi pembelajaran. Buku teks yang digunakan sebagai sumber materi pembelajaran untuk suatu jenis mata pelajaran tidak harus hanya satu jenis, apa lagi hanya berasal dari satu pengarang atau penerbit. Dalam hal ini dapat digunakan sebanyak mungkin buku teks sesuai dengan kebutuhan agar dapat diperoleh wawasan yang luas.

2) Laporan hasil penelitian
Laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh lembaga penelitian atau oleh para peneliti sangat berguna untuk mendapatkan sumber materi pembelajaran yang aktual atau mutakhir.

3) Jurnal (Penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah)
Penerbitan berkala yang berisikan hasil penelitian atau hasil pemikiran sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai sumber materi pembelajaran. Jurnal-jurnal tersebut berisikan berbagai hasil penelitian dan pendapat dari para ahli di bidangnya masing-masing yang telah dikaji kebenarannya.

4) Pakar bidang studi
Pakar atau ahli bidang studi penting digunakan sebagai sumber materi pembelajaran. Pakar tadi dapat dimintai konsultasi mengenai kebenaran materi atau materi pembelajaran, ruang lingkup, kedalaman, urutan, dan sebagainya.

5) Profesional
Kalangan professional adalah orang-orang yang bekerja pada bidang tertentu. Kalangan perbankan misalnya ahli di bidang ekonomi dan keuangan. Sehubungan dengan itu materi pembelajaran yang berkenaan dengan eknomi dan keuangan dapat ditanyakan pada orang-orang yang bekerja di perbankan.

6) Standar Isi
Standar ini penting untuk digunakan sebagai sumber materi pembelajaran, karena berdasar itulah SKL, SK, dan KD dapat ditemukan.

7) Penerbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan
Penerbitan berkala seperti koran banyak berisikan informasi yang berkenaan dengan materi pembelajaran suatu mata pelajaran. Penyajian dalam koran-koran atau mingguan menggunakan bahasa popular yang mudah dipahami. Karena itu baik sekali apabila penerbitan tersebut digunakan sebagai sumber materi pembelajaran.

8) Internet
Materi pembelajaran dapat pula diperoleh melalui jaringan internet. Di internet guru dan siswa dapat memperoleh segala macam sumber materi pembelajaran. Bahkan satuan pelajaran harian untuk berbagai matapelajaran dapat diperoleh melalui internet. Bahan tersebut dapat dicetak atau dikopi.

9) Media audiovisual (TV, video, VCD, kaset audio)
Berbagai jenis media audiovisual berisikan pula materi pembelajaran untuk berbagai jenis mata pelajaran. Kita dapat mempelajari gunung berapi, kehidupan di laut, di hutan belantara melalui siaran televisi.

10) Lingkungan (alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, dan ekonomi)
Berbagai lingkungan seperti lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan seni budaya, teknik, industri, dan lingkungan ekonomi dapat digunakan sebgai sumber materi pembelajaran. Untuk mempelajari abrasi atau penggerusan pantai, jenis pasir, gelombang pasang misalnya kita dapat menggunakan lingkungan alam berupa pantai sebagai sumber.

b. Bahan Pertimbangan Pemilihan Materi Pembelajaran
Cakupan materi pembelajaran yang ”disajikan” untuk dipelajari siswa merupakan keputusan yang relatif sulit, walaupun guru telah berhasil mengidentifikasikan materi pembelajaran secara global dengan mencermati SK dan KD seperti yang telah diuraikan di atas.

c. Jenis Pengembangan
Terdapat beberapa jenis pengembangan materi pembelajaran, yakni jenis penyusunan, pengadaptasian, pengadopsian, penerjemahan, dan perevisian (seperti pada gambar di bawah). Di dalam istilah hak kekayaan intelektual (HAKI), pengembangan materi pembelajaran tergolong ke dalam hak cipta yang kepemilikannya ada pada pencipta.

Terdapat beragam jenis ciptaan yang hak ciptanya dapat dimiliki oleh pencipta, yakni penciptaan baru, penerjemahan, pengadaptasian, pengaransemenan, pengalihwujudan, pengadopsian. Penciptaan baru merupakan karya pertama, sedangkan penerjemahan, pengadaptasian, pengaransemenan, pengalihwujudan, pengadopsian merupakan karya turunan (derivasi) dari karya pertama.

beberapa jenis pengembangan materi pembelajaran (penyusunan, pengadaptasian, pengadopsian, penerjemahan, dan perevisian)
Beberapa jenis pengembangan materi pembelajaran (penyusunan, pengadaptasian, pengadopsian, penerjemahan, dan perevisian) Lihat Keterangan Gambar