10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya

1. Contoh Kritik Karya Seni Rupa:


10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya

Judul Lukisan : Potrait Seorang Perempuan dengan Gitar
Pelukis  : Risa Rahmawati
Material : Mix Media
Media : Kanvas 40cm x 59cm

Narasi
Media yang digunakan dalam lukisan di atas tergolong dalam mix media, dimana lebih dari satu media digunakan dalam pembuatan lukisan ini. Diantara media yang digunakan ialah cat minyak, cat poster dan serbuk yang menyerupai perak. Dikatakan bahwa penggunaan mix media tersebut bertujuan agar dapat menimbulkan kesan meriah, berwarna dan tidak monoton.

Bagi seniman-seniman profesional dan orang-orang yang sudah mengenal seni rupa dengan sangat dalam, karya ini memang bisa dibilang tidak ada apa-apanya. Namun terkandung makna yang begitu dalam di balik lukisan ini. Seperti yang diungkapkan senimannya, lukisan ini dibuat untuk ibunya dan atas dasar kasih sayang kepada orang tuanya. Dia berfikir jika lukisan buatannya ini memenangkan perlombaan, maka dia akan mengajak kedua orang tuanya menyaksikan pameran perlombaan seni rupa itu, dia berharap orang tuanya bisa bangga kepadanya.

Banyak kelemahan dalam lukisan ini, diantaranya adalah pemilihan warna yang tidak variatif karena warna-warna yang dipilih banyak berupa warna primer dan sedikit sekali digunakan warna sekunder apalagi warna tersier, jadi warna-warna pada lukisan tersebut cenderung tidak matang.

Konsep lukisannya sendiri, sang seniman ingin menunjukan suatu gambaran bagaimana perasaan seseorang (pelukis) ketika tengah memainkan gitar. Perasaan tersebut adalah perasaan yang penuh warna, meliuk-liuk dengan tenang dan gemerlap bagaikan bintang. Dan semua perasaan tersebut telah tertuang dalam lukisan itu dengan perwakilan-perwakilan tertentu pada objek-objek atau komponen-komponen lukisan.

Meskipun lukisan ini masih jauh dibanding karya-karya seniman profesional, namun ini adalah langkah awal yang baik bagi pelukis untuk terjun di dunia seni rupa.

MENGIDENTIFIKASI

Deskripsi
Konsep lukisannya sendiri, sang seniman ingin menunjukan suatu gambaran bagaimana perasaan seseorang (pelukis) ketika tengah memainkan gitar. Perasaan tersebut adalah perasaan yang penuh warna, meliuk-liuk dengan tenang dan gemerlap bagaikan bintang. Dan semua perasaan tersebut telah tertuang dalam lukisan itu dengan perwakilan-perwakilan tertentu pada objek-objek atau komponen-komponen lukisan.

Formal Interpretasi
Media yang digunakan dalam lukisan di atas tergolong dalam mix media, dimana lebih dari satu media digunakan dalam pembuatan lukisan ini. Diantara media yang digunakan ialah cat minyak, cat poster dan serbuk yang menyerupai perak. Dikatakan bahwa penggunaan mix media tersebut bertujuan agar dapat menimbulkan kesan meriah, berwarna dan tidak monoton.

Penilaian (Evaluasi)
Banyak kelemahan dalam lukisan ini, diantaranya adalah pemilihan warna yang tidak variatif karena warna-warna yang dipilih banyak berupa warna primer dan sedikit sekali digunakan warna sekunder apalagi warna tersier, jadi warna-warna pada lukisan tersebut cenderung tidak matang.

Simbol, Jenis dan Fungsi Karya Seni Rupa
Konsep lukisannya sendiri, sang seniman ingin menunjukan suatu gambaran bagaimana perasaan seseorang (pelukis) ketika tengah memainkan gitar. Perasaan tersebut adalah perasaan yang penuh warna, meliuk-liuk dengan tenang dan gemerlap bagaikan bintang

Kekurangan
Banyak kelemahan dalam lukisan ini, diantaranya adalah pemilihan warna yang tidak variatif karena warna-warna yang dipilih banyak berupa warna primer dan sedikit sekali digunakan warna sekunder apalagi warna tersier, jadi warna-warna pada lukisan tersebut cenderung tidak matang.

Kelebihan
Meskipun lukisan ini masih jauh dibanding karya-karya seniman profesional, namun ini adalah langkah awal yang baik bagi pelukis untuk terjun di dunia seni rupa.

2. Contoh Kritik Karya Seni Rupa

10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya

Identitas Karya Seni
Pelukis : Hendra Gunawan
Judul lukisan : “mencari kutu rambut”
Bahan lukisan : Cat Minyak
Media : Canvas 84cm x 65cm
Tahun : 1953

Narasi
Hendra Gunawan adalah salah satu seniman lukis Indonesia. Dia pernah ditahan selama 13 tahun dimulai pada tahun 1965 hingga 1978. Selama didalam penjara beliau tetap berkarya membuat lukiasan bertema tentang kehidupan masyarakat pedesaan pada zamannya. Seperti panen padi, berjualan buah, kehidupan nelayan. Ada salah satu karyanya yang berjudul “mencari kutu rambut” yang dibuat pada tahun 1953. Lukisan ini menampilkan subjek matter yaitu seorang wanita yang sedang duduk mencari kutu wanita yang sedaang memangku anak perempuanya yang memegang wayang. Lukisan ini dibuat dengan media cat minyak diatas kanvas dengan ukuran 84cm x 65cm.

Deskripsi
Dalam lukisan “mencari kutu rambut” nampak Hendra menampilkan dua sosok wanita dewasa dengan memakai baju kebaya sederhana dengan rok menggunakan jarik, dan satu anak kecil yang sedang memegang wayang dengan dipangku salah seorang wanita dewasa. Wanita yang sedang mencari kutu menggunakan baju berwarna biru keputihan yang warnanya hampir sama dengan warna backgroun yang ingin ditampilkan dengan motif titik-titik berwarna-warni, dengan menggunakan rok dari jarik warna coklat, dengan rambut diikat.

Ekspresi wanita tersebut terlihat serius mencari kutu pada wanita yang kedua. Wanita yang kedua memakai baju kebaya sederhana juga berwarna putih dengan motif, dan menggunakan jarik dengan warna coklat namun hampir sama dengan warna tanah yang ditampilkan, wanita kedua terlihat rambutnya terurai panjang menandakan bahwa dia yang sedang dicari kutu rambutnya. Tanganya sedang memegang kapala anak kecil dengan rambut agak pendek dengan baju berwarna merah muda yang memegang sebuah wayang. Kemudian background berwarna biru dan terlihat seperti ada pohon. Lukisan ini cenderung menggunakan warna yang soft dengan background yang sederhana. Kemudian warna kulit ketiganya sama, coklat keputihan.

Analisis formal
Lukisan ini cenderung bergaya ekspresionis dengan tampilan warna dan background yang sederhana kemudian warna biru yang masuk pada warna baju wanita pertama, kemudian warna tanah yang masuk pada warna jarik wanita kedua. Kebaya sederhana merupakan pakaian tradisional jawa yang sering dikenakan oleh wanita-wanita pada kesehariannya, dengan bertapihkan jarik sebagai kombinasi pakaian yang ia pakai. Kemudian dengan wanita pertama mengikat rambutnya sehingga mirip seperti disanggul itu juga menerangkan tentang kebudayaan jawa. Kemudian pada wanita kedua dengan tanda yang ada dijidatnya berupa warna hijau, merupakan sebuah kebiasaan wanita di jawa jika iya baru melahirkan. Rambut-rambut panjang yang terurai juga mengesankan bahwa itu wanita jaman dahulu yang masih kental dengan tradisi jawa. Kemudian adanya bentuk wayang yang sedang dipegang anak kecil sebagai mainan menegaskan bahwa kebiasaan mencari kutu rambut yang ditampilkan merupakan kebiasaan masyarakat dijawa.

Evaluasi atau penilaian
Seniman seperti ingin menampilkan sebuah kebiasaan yang terjadi di jawa yang biasanya dilakukan oleh para wanita untuk mengisi waktu senggangnya dengan duduk dan mencari kutu pada wanita lainnya. Seniman menampilkan  salah satu bentuk wayang yang divisualkan sedang dipegang atau dimainkan anak kecil yaitu ingin mempertegas bahwa ini adalah kebudayaan yang terjadi dijawa. Kemudian pakaian kebaya juga menjadi tanda bahwa seniman sedang ingin menampilkan salah satu kebuadayaan yang ada di Jawa bahwa ada salah satu kegiatan yang terjadi untuk menjalin keharmonisan sebuah sodara atau keluarga salah satunya adalah berkumpul dan mencari kutu rambut.
Kelebihan
Karya lukisan berjudul “mencari kutu rambut” ini sangat menarik, seniman ingin menampilkansebuah kebudayaan atau kegiatan masyarakat desa khususnya para wanita. Dengan gambaran yang jelas yang mendukung judul sehingga apa yang dipikirkan apresiator tidak jauh-jauh dari judul yang ditampilkan.

Kekurangan
Namun ada sedikit yang menjadikan kekuranga yaitu pada backgroun yang dibuat kurang menampilkan bahwa itu adalah kebiasaan masyarakat pedesaan. Terlalu sederhana dan tidak mendukung subjek matter yang ditampilkan. Padahal biasanya orang yang mencari kutu rambut itu duduk didepan rumah. Kemudian untuk proporsi manusia asli mungkin kurang diperhatikan sehingga  untuk kaki wanita kedua cenderung pendek. Kemudian untuk warna background dengan baju wanita pertama itu sedikit membingungkan karya warnanya menyatu, kemudian warna tanah juga yang disamakan dengan jarik wanita kedua itu agak kurang menarik.

3. Contoh Kritik Karya Seni Rupa

10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya

Nama Seniman : Basuki Abdullah 
Media : Cat Minyak pada Kanvas
Judul : Diponegoro Memimpin Pertempuran
Tahun Pembuatan : 1940 
Dimensi Karya :150 cm x 120 cm 

Deskripsi Karya
Lukisan karya Basuki abdulah berjudul “Diponegoro Memimpin Pertempuran” ini digarap pada tahun 1940. Lukisan ini berukuran 150 cm x120cm yang digarap menggunakan cat minyak pada kanvas. Pada lukisan ini menampilkan sosok pangeran Diponegoro  dengan pakaian dan  memakai sorban dengan warna putih kecoklatan  serta memakai senjata keris sedang menunggangi kuda berwarna hitam. Pada lukisan ini Pangeraan Diponegoro sedang menunggangi kuda yang berlari kencang dengan nenunjukkan jari tangan kanannya kearah samping dan tangan kirinya memegang tali pada kuda  dengan tatapan mata yang tajam. Pada background digambarkan seperti  kobaran api yang membara dengan goresan – goresan yang ekspresif dengan warna merah, jingga, kuning, coklat , putih dan hitam. 

Analisis Formal
Pada lukisan ini background digambarkan dengan kesan warna yang panas dari perpaduan warna merah, jingga, kuning, coklat, putih dan hitam.  Selain unsur warna pada lukisan ini juga terdapat unsur garis dan tekstur. Terkstur pada lukisan ini adalah tekstur semu, yakni tekstur kasar/tak rata pada background dan tektur halus pada subject matter. Dari segi teknik lukisan ini digarap dengan sapuan kuas pada kanvas.

Interpretasi
Dalam lukisan ini Basuki Abullah  berusaha menampilkan suasana pertempuran perang yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro. Background pada lukisan yang yang digoreskan secara ekspresif seperti kobaran api memiliki arti semangat perjuangan Pangeran Diponegoro yang patang menyerah melawan penjajah pada masa itu. Keris pada lukisan ini menunjukkan senjata tradisional bangsa Indonesia. Dengan menunggangi kuda yang berlari kencang, menujuk tangan kanannya kearah samping dengan tatapan mata yang tajam menunjukkan keberanian dalam melawan musuh-musuhnya.

Penilaian
Lukisan Basuki Abdullah yang berjudul “Diponegoro Memimpin Pertempuran” dapat menggambarkan suasana pertempuran dan maknanya dapat ditangkap oleh orang yang melihatnya. Lukisan ini juga mampu menyampaikan pesan yang ingin diungkapkan oleh seniman kepada penonton atau publik. Selain itu lukisan ini juga memiliki ciri khas  goresan yang berbeda dengan seniman lain yaitu ekspresif namun dengan goresan ekspresifnya seniman mampu menampilkan suasana yang terjadi pada lukisan tersebut seperti suasana pertempuran karena  keberanian dan semangat yang patang menyerah dapat ditampilkan dalam lukisan yang berjudul “Diponegoro Memimpin Pertempuran”. Kombinasi warna dengan kesan panas yang menggambarkan keberanian dan keseimbangan lukisan ini sudah bagus.

4. Contoh Kritik Karya Seni Rupa

10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya

Judul  : Harmonis
Pelukis : Ahmad Savic A
Tahun : 2009
Media : cat air

Bentuk (form) dan tanda (symbol) yang digunakan dalam karya
Karya seni lukis milik Ahmad Savic ini merupakan lukisan yang sekiranya mengungkapkan bentuk sebuah pohon. Tak terdapat pohon lain disekitarnya sebagai background ataupun subjek figuran. Hanya sebuah tiang listrik yang menemani dan tampak berdekatan, namun subjek yang lebih ditekankan adalah pohon tersebut. Bentuk dari pohon ini tidak sederhana, banyak sekali ranting yang menjadi cabang dari bawah hingga ke atas. Tidak dapat ditebak pohon apakah ini, yang jelas bentuk cabang-cabang yang banyak ini menandakan merupakan pohon yang beranting banyak. Bukan pohon rimbun nan hijau sebab dari bentuk daun-daunnya yang ekspresif terdapat secara acak pada ranting yang banyak. Namun dapat dilihat dari bentuk pohon ini yang menjulang ke atas hingga tak terlihat ujung batangnya merupakan pohon yang besar. Bentuk ranting-ranting pohon yang meliuk-liuk ini makin terlihat jelas bahwa sedang diambil perspektifnya dari bawah.

Pohon menyimbolkan sebuah kehidupan yang utuh dan pasti, kepastian ini tergambar dari karakter pohon yang pada umumnya memiliki batang yang kuat. Sesuatu yang berhubungan dengan alam artinya hidup dan pohon merupakan salah satu bagian dari alam. Sedangkan tiang listrik adalah penyangga dari listrik sendiri seolah-olah menjadi simbol dari sesuatu yang lain, lain dari sesuatu yang hidup. Listrik merupakan sesuatu yang tidak hidup dan dapat mematikan. Apalagi listrik itu dapat mematikan sebuah pohon pada kejadian tertentu.

Unsur-unsur visual dan prinsip estetik yang digunakan
Lukisan “harmonis” ini tidak mengkomposisikan subjek utama terlalu tengah, sehingga tidak terlalu statis namun tetap fokus pada subjek utama. Penyusunan pohon besar inipun dikomposisikan menjulang ke atas serong kanan sehingga lebih indah. Pengkomposisian sebuah tiang listrik yang tegak menjulang dari bawah menjadi sorotan yang estetik ketika puncaknya semakin berdekatan dengan puncak pohon. Garis-garis dari pembentukan ranting pohon seolah menjadi ciri khas tersendiri dalam karya ini, sebab menjadi perpaduan pula pada garis-garis yang terbentuk dari kabel listrik di sebelahnya. Hal ini menjadikan komposisi yang menarik. Begitu pula perulangan daun-daun abstrak seolah menjadi taburan yang membuat karya ini lebih indah.

Warna yang digunakan bukan merupakan warna asli dari sebuah pohon, Savic menggunakan warna-warna campuran seperti warna orange, kuning dan biru. Hal ini membuat lukisan yang dibuatnya menjadi estetis dan menarik. Warna pohon yang pada umumnya hijau dan coklat menjadi lebih bervariasi. Meski jika Savic menggunakan warna-warna ini sebagai background nuansa, warna-warna inipun masih menjadi unsur estetik dalam karyanya.

Kesan yang anda peroleh dari hasil pengamatan
Dalam lukisan ini meskipun hanya terdapat sebuah subjek pohon dan tiang listrik namun memiliki makna yang lebih dalam. Bukan sekedar indahnya pohon yang berdiri di dekat tiang listrik namun lebih dari itu. Kesan rimbun tidak diperoleh namun dari pohon itu sendiri dapat mengesankan besar dan tinggi, begitu pula pada tiang listriknya yang menggambarkan tentang ketinggian. Hal yang berdampingan ini menggugah perasaan tertentu yang tercipta dalam hati, seperti pada unsur-unsur yang sama antara pohon dengan tiang listrik. Ada garis-garis yang menjadi perpaduan keserasian yang mengesankan keharmonisan satu sama lain. Persamaan ketinggian menjadi hal yang indah ketika dilihat dari sisi bawah, hal ini sangat terlihat pada penunjukan bahwa subjek ini berada pada posisi tinggi. Seolah-olah mengesankan pada sesuatu yang unggul dan tinggi. Selain itu seolah hanya dari perspektif bawah dapat melihat segala sesuatu yang harmonis. Seperti yang terlihat pada perpaduan garis kabel dan garis-garis yang terbentuk dari ranting pohon. Penyatuan ujung pohon dengan ujung tiang listrik menjadi penyatuan suatu hubungan yang kukuh yang terbentuk dari sesuatu yang kuat yaitu pada karakter batang pohon dengan batang tiang listrik. Bercak-bercak daun yang tidak dimiliki oleh tiang listrik menjadi penghias antara jalinan pohon dengan tiang listrik. Keseluruhan lukisan ini mencerminkan sebuah keharmonisan yang tak terduga.

Penilaian anda terhadap gagasan, teknik dan media yang digunakan dalam kaitannya dengan ekspresi yang dihasilkan
Menarik sekali lukisan ini mendapatkan gagasan dari sebuah pohon yang pada dasarnya menyatu dengan alam namun Savic menampilkan dalam keadaan berada di perkotaan. Bukan menjadi sosok pohon yang paling mendominasi keadaan kering di kota namun gagasannya dalam menampilkan subjek utama adalah merupakan bentuk keharmonisan yang unik.

Teknik yang digunakan
Dalam lukisan ini adalah teknik aquarel, merupakan teknik yang tepat untuk lukisan pada media kertas aquarel. Cat air yang digunakanpun sesuai dengan penggambaran nuansa yang diharapkan. Teknik pelukisan wet on wet menjadikan pembentukan warna nuansa membaur dengan warna kertas. Sehingga gradasi hilang yang tercipta dalam lukisan ini berhasil menjadi background yang indah.

Media Kertas
Media kertas memang merupakan media yang tepat ketika menggunakan cat jenis cat air. Apalagi kertas yang digunakan memiliki tekstur yang kuat sehingga menunjang pada teknik. Tekstur kertas ini memberikan peleburan warna menjadi sempurna, air yang digunakan Savic ini mampu teresap sempurna pada kertas walaupun ada beberapa detail bagian yang kurang diperhatikan.

Kesimpulan atau solusi untuk perbaikan karya atau peningkatan apresiasi
Penyatuan bentuk menjadi hal yang patut diperhatikan sebab menjadi hal utama dalam lukisan ini. Meskipun Savic menggunakan ekspresi yang kuat namun perspektif perlu diperhatiakn terutama pada pendekatan antara tiang listriik dan pohon. Pemberian sedikit detail pada bagian tertentu akan menambah keindahan lukisan ini. Seperti pada tiang listrik yang kurang diperhatikan karena teralalu memperhatikan tonjolan bentuk pohon. Sedangkan pohonnya sendiri boleh juga jika ditambahkan sedikit daun-daun yang sama agar karakter pohon lebih kuat.

Namun demikian lukisan ini sudah cukup baik dilihat dari segi ekspresi, hanya perlu pengembangan teknik saja jika ingin membuat karya berikutnya. Akan lebih baik lagi jika lukisan ini di kemas dalam figura yang simpel dan elegan.

Menyatakan sebuah pohon tidak perlu menunjukkan keseluruhan bentuk pohon tersebut, bentuk visualisasi hanya menjadi subjek dari inti lukisan. Makna yang terkandung dalam lukisan ini lebih ditekankan daripada perwujudan. Sedangkan perwujudan estetis yang ekspresif disini lebih ditekankan daripada bentuk utuh. Lukisan ini memperlihatkan ekspresi yang tinggi dalam pembentukannya. Keestetisan menjadi tampilan unggulan yang paling menonjol dan itulah yang merupakan sisi indah dari sebuah keharmonisan.

Keharmonisan bukan merupakan suatu yang terdiri atas segala hal yang sama, namun terdiri atas hal yang berbeda jauh. Sisi indah dari keharmonisan adalah kesamaan hal kecil yang tak terduga dan berjalan begitu saja. Seperti segala sesuatu yang alami, ada kesenjangan yang dapat terlihat dengan jelas dan gamblang namun ada jembatan lembut yang menyatukan keindahan dari sebuah jalinan. Perbedaan kecil dapat menjadi penghias yang mengkukuhkan sebuah hubungan, terkadang sesuatu yang menjadi pembeda itu adalah justru menjadi penyatu

Download 10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya

DOWNLOAD