Contoh Teks Eksplanasi Bahasa Indonesia Kelas XI

Eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan lainnya bisa terjadi. Suatu peristiwa baik peristiwa alam maupun sosial yang terjadi disekitar kita, selalu mempunyai hubungan sebab akibat dan proses.

Pernahkah kamu mendengar atau membaca informasi mengenai fenomena atau peristiwa yang terjadi di lingkunganmu? Fenomena atau peristiwa tersebut, seperti hujan deras, gempa bumi, angin puting beliung, dan yang lainnya.

Selain itu, kita sering pula mendengar peristiwa-peristiwa yang terkait dengan masalah sosial dan budaya, misalnya seorang siswa SMA yang berhasil menjuarai lomba penelitian remaja, lomba salah satu jenis olahraga, atau siswa SMK yang berhasil menciptakan alat pendeteksi gempabumi.

Mungkin juga, kamu membaca peristiwa politik dan ekonomi, misalnya tentang pemilihan kepala daerah yang dilakukan secara serentak atau tentang investasi asing yang mulai merambah ke daerah-daerah. Informasi tentang peristiwa atau fenomena tersebut disajikan dalam jenis teks eksplanasi.

Contoh Teks Eksplanasi. Pengertian Teks Eksplanasi. Eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu

Beberapa Contoh Teks Eksplanasi

Contoh 1
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik tejadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan gempa tektonik.

Contoh 2
Kemacetan telah menjadi hal yang biasa di Jakarta. Kemacetan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantara lain. Pertama, jumlah kendaraan yang ada tidak seimbang dengan luasnya jalan. Kedua, kurangnya rasa disiplin untuk semua pengguna jalan raya.

Contoh 3
Penanganan sampah plastik yang dapat kita lakukan adalah dengan memanfaatkan sampah plastik bekas menjadi sebuah pembuatan kerajinan tangan, atau penanganan lainnya dengan membakarnya. Karena sampah plastik tidak bisa terurai jika ditimbun kedalam tanah. Oleh sebab itu, kita harus menyadari bahwa sampah plastik itu sangat berbahaya pada lingkungan sekitar.

Contoh 4
Membuang sampah seenaknya kedalam sungai sepertinya sudah menjadi kebiasaan atau bahkan tradisi turun temurun bagi warga Jakarta. Padahal kebiasaan buruk tersebut sangat besar dampaknya pada lingkungan, terutama bagi sungai yang mengalir diarea jakarta. Karena hal ini dapat menimbulkan aliran sungai tersumbat oleh sampah dan akhirnya akan menimbulkan banjir. Sehingga banjir terjadi disebabkan oleh tumpukan sampah yang menyumbat aliran sungai.

Contoh 5
Gerhana bulan merupakan salah satu fenomena alam yang sering kita jumpai. Peristiwa alam ini terjadi apabila bulan beroposisi dengan matahari. Namun, oposisi bulan dengan matahari tidak akan selamanya menghasilkan peristiwa gerhana bulan. Mengapa? Sebab kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5°. Akan ada saat dimana terjadi perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika, yang kemudian akan menyebabkan munculnya dua titik yang juga dikenal dengan istilah node.

Contoh 6
Sampah merupakan salah satu fenomena yang sering kali kita temui di lingkungan masyarakat. Sampah mulanya terlihat biasa berserakan di sekitar kita, namun sampah tersebut memberikan dampak yang besar. Seperti sarang penyakit, banjir, dan tanah longsor. Sampah yang dibiarkan menumpuk akan mendatangkan bau yang tidak sedap sehingga akan mencemari udara yang nantinya akan mendatangkan penyakit seperti muntaber, dan DBD.

Contoh 7
Terdapat empat siklus yang membentuk pelangi ini, antara lain: Pembiasan sinar matahari. Pelangi terbentuk karena terdapat pembiasan sinar cahaya matahari yang dibelokkan ketika sedang menuju satu medium ke medium lainnya oleh tetesan air yang terdapat pada atmosfer. Sinar matahari melewati tetesan air. Ketika cahaya matahari melalui tetesan air, cahaya matahari tersebut akan dibelokkan yang membuat warna-warna tadi berpisah dengan sendirinya. Pembelokkan cahaya. Setiap warna-warna pelangi akan dibelokkan pada sudut yang tidak sama yang mana membuat warna pelangi menjadi semakin indah. Terbentuklah warna pelangi. Warna yang dibelokkan pertama kali adalah warna ungu, sedangkan untuk warna terakhir yang dibelokkan adalah warna merah. Warna pelangi terlihat utuh disebabkan oleh geometri optik dalam penguraian warna.

Contoh 8
Banjir bandang, dan limpahan air sungai yang kerap terjadi di sejumlah daerah mengindikasikan rusaknya daerah aliran sungai (DAS). Kawasan hulu hingga hilir perlu direhabilitasi pemerintah untuk mengatasi bencana hidrologi ini. Pertumbuhan penduduk yang bermukim di daerah aliran sungai telah melemahkan daya dukung lingkungan kawasan tersebut. Keberadaan manusia di kawasan hulu hingga hilir DAS mendorong konversi hutan menjadi areal perkebunan dan pemukimam. Berkurangnya areal vegetasi akan mengurangi daya serap air. Perubahan lahan menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan berupa erosi dan longsor. Data Kementerian Pertanian dan Kementerian pekerjaan Umum menunjukkan bahwa dari 458 DAS di Indonesia 282 dalam kondisi kritis, 176 DAS juga berpotensi kritis. Kekritisan kawasan dilihat dari cakupan vegetasi dan tingkat erosi.