Ketahui !!! Inilah Macam-macam Gaya Belajar

Orang memiliki cara berbeda dalam meyerap dan mengolah informasi, dan selanjutnya menjadi gaya belajarnya. Pembelajaran yang sesuai gaya belajar yang dominan, dapat membawa manfaat agar penyerapan pengetahuan menjadi lebih cepat dan efektif. Berikut ini adalah macam-macam gaya belajar:

Orang memiliki cara berbeda dalam meyerap dan mengolah informasi, dan selanjutnya menjadi gaya belajarnya. Pembelajaran yang sesuai gaya belajar yang dominan, dapat membawa manfaat agar penyerapan pengetahuan menjadi lebih cepat dan efektif

Macam-macam Gaya Belajar

1. Gaya Belajar Visual

Gaya belajar secara visual ini yaitu kemampuan belajar dengan melihat. Gaya belajar ini digunakan pada orang dengan indera pengelihatan yang tajam dan teliti. Kemampuan belajar yang berhubungan dengan ini yaitu sepertimatematika, bahasa arab, bahasa jepang, simbol- simbol, dan lainnya yang berkaitan dengan bentuk.

Ciri ciri gaya belajar visual yaitu:
  • Bisa mengingat dengan lebih cepat dan kuat dengan melihat.
  • Tidak terganggu dengan suara- suara yang berisik.
  • Memiliki hobi membaca.
  • Suka melihat dan mendemonstrasikan sesuatu.

Memiliki ingatan yang kuat tentang bentuk, warna, dan pemahaman artistik. Belajar dengan melihat dan mengamati pengajar. Memiliki kemampuan menggambar dan mencatat sesuatu dengan detail. Ciri lain secara penampilan pada orang dengan gaya belajar visual pada umumnya orangnya cenderung rapi, tidak suka mendengarkan namun lebih suka melihat, orangnya teratur, berpakaian indah.

Orang dengan gaya belajar visual memiliki kesulitan dalam menyalin tulisan dari papan tulis, tulisannya tampak berantakan dan tidak mudah dibaca. Anak dengan gaya belajar visual menyukai percobaan atau peragaan. Metode pembelajaran yang tepat yaitu dengan metode mindmap, video ilustrasi, alat tulis berwarna, pembelajaran menggunakan bentuk.

2. Gaya Belajar Auditori

Orang dengan gaya belajar auditori memiliki indera pendengaran yang lebih baik dan lebih terfokus. Orang dengan gaya belajar ini mampu memahami sesuatu lebih baik dengan cara mendengarkan. Hal ini berkaitan dengan proses menghafal, membaca, atau soal cerita.


Ciri- ciri gaya belajar auditori yaitu:
  • Memiliki kemampuan mengingat yang baik dari mendengarkan.
  • Tidak mampu berkonsentrasi untuk belajar jika suasananya berisik.
  • Senang mendengarkan cerita atau dibacakan cerita.
  • Suka bercerita dan berdiskusi.
  • Bisa mengulangi informasi yang di dengarnya.

Orang dengan gaya belajar ini cenderung tidak suka membaca petunjuk dan lebih suka langsung bertanya untuk mendapatkan informasi. Kendala gaya belajar ini adalah anak tidak tertarik untuk memperhatikan sekitarnya.

Kurang cakap dalam mengarang atau menulis. Cenderung suka berbicara. Oleh karena itu, metode belajar yang tepat yaitu dengan musik, menggunakan media auditori, berdiskusi, bercerita di depan kelas, dan lainnya. Anak dengan gaya belajar ini biasanya saat menghafal akan membaca keras keras kata- kata yang dihafalnya dan menjadi lebih efektif baginya ketika dicapkan dan dia dengar kembali.

3. Gaya Belajar Kinestetik

Gaya belajar kinestetik yaitu gaya belajar dengan melibatkan gaya gerak. Hal yang berkaitan yaitu seperti olahraga, menari, memainkan musik, percobaan laboratorium, dan lainnya. Gaya belajar ini efektif untuk anak yang menyukai gerak dan gambaran imajinasi berdasarkan gerakan.

Ciri ciri gaya belajar kinestetik:
  • Ketika menghafal yaitu dengan cara berjalan atau membuat gerakan- gerakan.
  • Menyukai belajar dengan praktik langsung atau menyentuh secara langsung.
  • Anak yang aktif dan banyak bergerak, memiliki perkembangan otak yang baik.
  • Menggunakan objek nyata sebagai alat bantu.
  • Menyukai aktivitas pembelajaran yang aktif atau permainan.

Orang atau anak dengan gaya belajar kinestetik ini cenderung tidak bisa diam. Cenderung bosan dengan gaya pembelajaran konvensional yang hanya duduk diam mendengar. Lebih cocok dengan pembelajaran yang melibatkan kerjasama tim, partisipasi aktif siswa, dan kegiatan aktif lainnya.

Metode belajar yang bisa diterapkan yaitu dengan menggerakkan jari, mengunyah permen karet, mengeksplorasi lingkungan dengan berjalan jalan, dan lainnya. Pada anak, metode pembelajaran untuk anak dengan gaya belajar kinestetik ini bisa dengan membuat permainan peran, drama, praktik skill, menari, memainkan alat musik, dan lainnya.

4. Gaya Belajar Global

Anak dengan gaya belajar global memiliki kemampuan memahami sesuatu secara menyeluruh. Pemahaman yang dimiliki berisi gambaran yang besar dan juga hubungan antara satu objek dengan yang lainnya. Anak dengan gaya belajar global juga mampu mengartikan hal hal yang tersirat dengan bahasanya sendiri secara jelas.

Ciri ciri gaya belajar global:
  • Bisa melakukan banyak tugas sekaligus.
  • Mampu bekerjasama dengan orang lain dengan baik.
  • Sensitif dan mampu melihat permasalahan dengan baik.
  • Mampu mengutarakan dengan kata- kata tentang apa yang dilihatnya.

Anak dengan gaya belajar global biasanya kurang rapi, meskipun sebenarnya menyukai kerapian. Dalam melakukan suatu hal, seringkali berserakan dan barang-barangnya tidak rapi. Untung mengatasi hal ini maka akan membuat suatu sistem penataan dengan mengkategorikan barang- barang sesuai tipenya.

Anak dengan tipe global ini tidak bisa hanya memikirkan satu hal namun memikirkan bnayak hal sekaligus. Meskipun satu tugas belum selesai, dia juga akan mengerjakan tugas berikutnya. Anak dengan gaya belajar global peka terhadap sekitarnya termasuk perasaan orang lain dan merasa senang untuk bekerja keras membuat orang lain senang. Cenderung memerlukan banyak dorongan semangat pada saat akan memulai melakukan sesuatu.

5. Gaya Belajar Analitik

Anak dengan gaya belajar analitik memikili kemampuan dalam memandang sesuatu cenderung ditelaah terlebih dahulu secara terperinci, spesifi k, dan teratur. Mengerjjakan suatu hal secara bertahap dan urut.

Ciri ciri gaya belajar analitik:
  • Berfokus mengerjakan satu tugas, tidak akan ke tugas berikutnya jika tugasnya belum selesai.
  • Berfi kir secara logika.
  • Tidak menyukai jika ada bagian yang terlewatkan dalam suatu tugas.
  • Cara belajar konsisten dan menetap.

Anak dengan gaya belajar analitik menilai sesuatu berdasarkan fakta- fakta. Namun seringkali mereka tidak mampu menemukan titik gagasan utamanya tentang tujuan tugas yang sedang dia lakukan. Berfokus pada satu masalah atau tugas sampai selesai.

Anak dengan gaya belajar analitik lebih cocok belajar sendiri baru kemudian bergabung dengan kelompok belajar. Mereka juga mengalami kesulitan dalam belajar dikarenakan hanya berfokus pada satu hal.

Cara terbaik untuk mengatasinya yaitu membuat jadwal belajar yang terstruktur sehingga sasaran belajar yang ingin dicapai jelas. Metode belajar yang tepat yaitu dengan konsisten melakukan atau mengerjakan tugas sesuai dengan jadwal harian yang dibuatnya.

Berdasarkan ciri-ciri gaya belajar di atas, maka siswa yang gaya belajarnya kinestetik cenderung lebih cocok jika melakukan kegiatan hands-on, misalnya praktikum.