Program Mimbar Katolik di Waktu Jeda Belajar dari Rumah TVRI

Masbabal.Com - Di kutip dari Situs Hidayatullah.com | HARI ini, Senin, 13 April 2020. Pembelajaran TVRI secara nasional dimulai. Sejak diumumkan beberapa hari lalu, saya termasuk yang antusias menunggu  program yang diinisiasi Kemendikbud dan Kemeninfo ini. Program Mimbar Katolik di Waktu Jeda Belajar dari Rumah TVRIDi hari yang ditunggu, pukul 08.00 segera chanel TV dialihkan ke TVRI. Sebagaimana terjadwal, ini waktunya belajar untuk anak PAUD.
Program Mimbar Katolik di Waktu Jeda Belajar dari Rumah TVRI

Pembelajaran dikemas menarik dalam bentuk serial hiburan dengan tema ‘Jalan Sesama’. Tayangan ini hasil besutan Sesame Workshop dan Creative Indigo Production bekerjasama dengan Kemendikbud. Tayangan yang diperankan boneka tersebut memuat segmen materi taman bacaan, asal tumbuhan dan hewan juga mengenalkan tanaman bunga yang tumbuh dari tanah, pengenalan huruf dan angka, lalu diakhiri dengan lagu tentang rumah.

Pukul 08.30 tibalah waktunya pembelajaran untuk SD kelas 1-3. Pembelajaran untuk tingkat ini masih dikemas dalam bentuk hiburan edukatif menampilkan film animasi; Sahabat Pelangi. Kali ini membawakan temanya, ‘Ayo Memancing’. Bercerita tentang lakon yang diperankan Nisa, Martha, Wayan dan Chandra.

Tepat pukul 09.00 waktunya jeda. Karena pembelajaran berikutnya, kelas 4-6 dan tingkat SMP akan dimulai pukul 10.00. Lalu apa acara jeda yang disiapkan TVRI pada saat jutaan orang tua dan anak-anak sedang menunggu program belajar berikutnya itu?

Ternyata yang muncul pada pukul 09.00 adalah Mimbar Agama Katolik. Selama 30 menit tanyangan agama ini muncul di layar kaca. Sesekali diselingi iklan. Saya mencatat salah satu iklan yang muncul di salah satu segmen itu adalah iklan zakat Baznas.

Acara Mimbar Katolik menampilkan pemateri Romo Kristoforus Lucky Nikasius, Pastor Gereja Santa Maria Regina Bintaro Jaya dan Agus Handoyo, pewarta Gereja Santa Helena Curug, dengan dipandu pembawa acara Christina Marshellia. Adapun tema yang diangkat berjudul;  Bijaksana Vs Bodoh. Program Mimbar Katolik di Waktu Jeda Belajar dari Rumah TVRI

Iseng-iseng saya cari informasi program acara harian TVRI sebelum ada pembelajaran di rumah. Dan ternyata memang setiap hari ada acara Mimbar Agama. Senin, jadwalnya Agama Katolik, Selasa Protestan, Rabu Hindu, Kamis Budha dan Jum’at Konghucu. Bisa cek di http://tvri.go.id/tvprogram/listprogram.

Jadwal tersebut biasanya pukul 08.00. Lalu setelah ada program belajar di rumah yang dimulai hari ini, acara Mimbar Agama pindah menjadi pukul 09.00-09.30. Yaitu saat jeda menunggu pembelajaran kelas 4-6 yang dimulai pukul 10.00.

Pertanyaannya, kenapa pembelajaran dari kelas 1-3 SD ke kelas 4-6 SD harus ada jeda 1 jam.

Lalu mengapa acara Mimbar Agama harus digeser menempati waktu jeda. Kenapa tidak dipindah menjadi lebih awal, pukul 07.30 misalnya. Yang berarti setengah jam lebih awal dari waktu siar biasanya yaitu pukul 08.00.

Pertanyaan-pertanyaan ini layak ditanyakan kepada manajemen TVRI untuk menghindari adanya upaya pendangkalan akidah di kalangan ummat Islam. Sebab jika ini berlangsung terus seperti yang terjadi hari ini, maka artinya selama sepekan ini dan selanjutnya, ummat Islam secara terstruktur masif dicekoki tayangan agama-agama lain. Hari ini Katolik, besok Protestan, lusa Hindu, selanjutnya Budha dan Konghucu. Dan mungkin akan terus berlanjut sampai bulan Ramadhan

Lantas ada yang menanggapi enteng persoalan ini dengan mengatakan, gampang saja, tinggal matikan dulu aja telivisinya nanti dilanjut lagi pukul 10.00. Ya, memang cukup mudah dengan melakukan hal tersebut. Program Mimbar Katolik di Waktu Jeda Belajar dari Rumah TVRI

Namun alangkah lebih baik dan bijaksananya jika manajemen TVRI menarik acara Mimbar Agama menjadi lebih awal waktunya, yaitu pukul 07.30 (setengah jam lebih awal dari jadwal siar biasanya). Ketimbang menggesernya ke waktu jeda belajar di rumah (yang artinya satu jam lebih lama dari jam siar biasanya).

Jika Itu dilakukan tentu akan lebih bijak dan lebih menjaga toleransi serta menjaga perasaan umat Islam yang dipastikan menjadi peserta mayoritas pembelajar di rumah;  baik anak maupun orang tua.

Semoga saran ini bisa direspon pihak manajemen TVRI, demi kebaikan bersama dan agar tidak menimbulkan kegaduhan di tengah ummat. Wallahu A’lam bishawab.

Sumber : Hidayatullah.com