Jenis Alat dan Motif Seni Ukir

Materi - Alat-alat yang digunakan untuk pengerjaan mengukir adalah seperti bor, gergaji listrik, ketam, palu dan paling penting pahat. Sedangkan Jenis Motif yang biasa digunakan berdasarkan Motif pada Ukiran dibawah ini.

Motif Pada Ukiran
1. Motif Jepara
Motif ukiran Jepara
Motif ukiran Jepara
Bentuk-bentuk ukiran daun pada motif ini berbentuk segitiga dan miring. Pada setiap ujung daun biasanya terdapat bakal bunga ataupun buah dengan bentuk melingkar. Bentuk lingkaran ini tidak hanya tunggal, tetapi bentuknya lebih dari satu atau bertingakat. Lingkaran pada pangkal lebih besar, semakin ke ujung semakin mengecil. Ada juga bakal bunga atau buah berbentuk lingkaran besar yang dikelilingi beberapa lingkaran kecil.

Keterangan
Ukiran motif Jepara ini kebanyakan alas atau dasarnya dibuat tidak begitu dalam, bahkan sering dibuat dengan dasar (tembus), ukiran ini sering disebut ukiran krawangan atau ukiran dasar tembus. Ukiran motif Jepara ini sering dipakai untuk menghias barang-barang kerajinan.

2. Motif Pekalongan
Motif ukiran Pekalongan
Motif ukiran Pekalongan
Motif Pekalongan mempunyai bentuk ukiran daun campuran, yaitu pencampuran antara bentuk daun yang cembung dan bentuk yang cekung. Sebenarnya bentuk campuran dalam motif tradisional Jawa memang banyak ditemukan, baik dari motif Pekalongan maupun motif tradisional yang lainnya, memang beberapa ada yang konsekuen dengan kekhasan bentuknya sendiri.

3. Motif Madura
Motif Madura ini banyak terdapat pada perahu, alat-alat untuk karapan sapi, hiasan bangunan rumah dan sebagainya. Bentuk motif ukiran ini kebanyakan berlapis-lapis (bersusun) sangat bagus, karena ukirannya kelihatan saling terpisah antara bentuk yang satu dengan yang lainnya. Bentuk ukiran yang bersusun ini tampak lebih hidup dan kelihatan sekali keindahannya yang khas, yang agak berbeda dengan motif tradisional yang lain.
Motif ukiran Madura
Motif ukiran Madura
4. Motif Yogyakarta
Motif Yogyakarta ini merupakan motif khas tradisional Jawa yang menggunakan nama kerajaan yang berkembang di wilayah tersebut. Kerajaan Ngayogyakarta yang masih tetap eksis sampai saat ini, walaupun sekarang menjadi salah satu wilayah negara kesatuan Republik Indonesia.
Motif ukiran Yogyakarta
Motif ukiran Yogyakarta
Motif Yogyakarta ini terkenal dengan nama ukiran perak Yogya. Bentuk motif ini mengambil contoh dari unsur daun pakis. Ukiran daun pokok berelung-relung, lemah gemulai dengan bentuk daun cembung dan cekung yang tumbuh pada relung tersebut. Pada akhir relung ini sering tumbuh bunga yang mekar dengan indahnya. Bunga yang mekar ini memberikan simbol seorang gadis muda yang sedang mekar-mekarnya dan melambangkan pula masa awal perkembangan menuju suatu kemajuan yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang haruslah punya cita-cita yang tinggi untuk meraih masa depan yang cerah.

5. Motif Surakarta
Motif ukiran Surakarta
Motif ukiran Surakarta
Motif Surakarta ini mempunyai bentuk ukiran daun yang melengkung berirama seperti simbol yang terdapat pada masyarakatnya yaitu masyarakat yang ramah, bersahabat dan menghormati orang lain. Di samping itu, bentuk motif ini menggambarkan tipikal masyarakatnya terutama untuk wanita yaitu digambarkan dengan lengkungan yang lemah gemulai dengan dipenuhi kesantunan wataknya

6. Motif Cirebon
Bentuk ukiran daun motif Cirebon ini berbentuk cembung dan cekung (campuran). Corak motif ukiran ini ada yang berbentuk karang adapula yang berbentuk awan, menyerupai ukiran Tiongkok. Ukiran corak ini kurang begitu dikenal, karena ukiran ini kebanyakan hanya dipakai untuk hiasan bangunan rumah saja.Untuk fungsi-fungsi yang lain memang jarang ditemukan, apalagi yang hanya berfungsi sebagai hiasan semata, hampir sama sekali tidak dijumpai.
Motif Ukiran Cirebon
Motif Ukiran Cirebon
Kalaupun ditemukan hiasan di luar bangunan rumah, motif yang dijumpai tersebut bukanlah murni motif Cirebon, tetapi motif pengembangan dari motif Cirebon tersebut. Pencampuran yang semacam ini sudah tidak tergolong ke dalam motif ukir tradisional Jawa, tetapi termasuk ke dalam motif modern atau mungkin juga motif kontemporer.

7. Motif Palembang
Ciri ukiran Palembang sangat khas. Semua motifnya bunga dan perwarnannya pun di dominasi warna kuning keemasan, warna dominan dalam ukiran Palembang. Kemilau warna yang dihasilkan dari cat warna emas inilah yang membedakannya dengan ukiran daerah lain, seperti misalnya dari Jepara. Badan lemari, daun pintu, tutup Aquarium atau bingkai cermin dan foto, misalnya selalu disaput cat warna emas.
Motif ukiran Palembang
Motif ukiran Palembang
Sementara bagian lainnya dilapisi warna merah tua dan hitam. Gambar bunga mawar dengan warna hitam makin menonjolkan penampilan ukiran kayu Palembang. Biasanya jenis kayu yang dipakai untuk mengukir pun harus lah jenis kayu tembesu yang keras dan kuat.