UEA Rilis Aturan Ramadan, Non-Muslim Tetap Boleh Makan Minum

Umat Muslim di seluruh dunia akan menyambut bulan Ramadan pekan depan. Selama Ramadan yang merupakan bulan kesembilan dari kalender Islam, umat Muslim akan menjalani ibadah puasa. Tak hanya berhenti makan dan minum, selama bulan puasa juga menjadi refleksi spiritual, pengabdian, dan meningkatkan amal ibadah.

Di Uni Emirat Arab atau UEA, bulan suci ditandai dengan berbagai tradisi dan kebiasaan yang diikuti oleh umat Islam, serta non-Muslim yang tinggal atau berkunjung ke negara tersebut.

Awal Ramadan berubah setiap tahun berdasarkan kalender Islam, yang terdiri dari 12 bulan lunar dengan total 354 atau 355 hari. Hal ini menyebabkan bulan puasa maju 10 hari lebih awal setiap tahunnya dalam penanggalan Masehi.

UEA Rilis Aturan Ramadan, Non-Muslim Tetap Boleh Makan Minum

Tahun ini diperkirakan jatuh pada 22 atau 23 Maret hingga 21 April. Namun, tanggalnya bisa berbeda-beda berdasarkan penampakan hilal baru yang menandakan datangnya bulan Syawal, atau setelah hari ke-30 Ramadhan.

Bagi penduduk atau turis non-Muslim di UEA, penting untuk memahami aturan dan etiket seputar Ramadan untuk memastikan rasa hormat terhadap budaya dan tradisi setempat. Berikut adalah aturan untuk non Muslim selama Ramadhan, yaitu soal jam kerja hingga liburan Idul Fitri di UEA.

Aturan untuk non-Muslim

Umat non-Muslim tidak diharuskan berpuasa selama Ramadan, namun mereka diharapkan untuk menghormati adat dan tradisi di bulan Suci. Pemerintah UEA memiliki aturan yang harus diikuti non-Muslim selama Ramadan, termasuk menahan diri dari makan, minum, merokok, atau mengunyah permen karet di depan umum selama jam puasa.

Non-Muslim diharapkan untuk menghindari perilaku agresif, memainkan musik dengan keras, mengenakan pakaian yang tidak pantas, dan menggunakan bahasa yang menyinggung. Mereka juga diimbau untuk menerima undangan berbuka puasa.

Sementara sebagian besar umat Muslim di UEA akan berpuasa di siang hari, beberapa mal dan restoran akan tetap buka selama Ramadan untuk melayani non-Muslim, anak-anak, dan orang tua.

Jam Kerja Ramadan 

Selama Ramadhan, mereka yang bekerja di UEA akan mendapatkan jam kerja yang lebih pendek. Sesuai undang-undang perburuhan negara, pekerja sektor swasta diharuskan bekerja delapan jam per hari atau 48 jam per minggu. Namun selama bulan suci jam kerja dikurangi dua jam, artinya pekerja hanya diwajibkan bekerja enam jam per hari atau 36 jam per minggu.

Waktu yang diperlukan untuk pulang pergi dari tempat tinggal karyawan ke tempat kerja tidak akan menjadi jam kerja, kecuali untuk kategori pekerja tertentu sebagaimana ditentukan oleh 'Peraturan Eksekutif Undang-Undang Ketenagakerjaan.'

Mereka yang berpuasa selama Ramadhan akan mempertahankan puasa hingga 14 jam per hari. Setiap hari, durasi puasa akan bertambah beberapa menit, jadi penting untuk merencanakan hari dengan tepat.

Pengaturan waktu Iftar di UEA

Selama Ramadan waktu makan utama adalah sahur dan iftar. Iftar adalah makanan berbuka puasa yang biasanya dikonsumsi saat matahari terbenam, sedangkan sahur dikonsumsi pagi-pagi sekali sebelum matahari terbit, tepat sebelum jam buka puasa dimulai. Pada hari pertama berbuka puasa di UEA adalah pukul 18.31. Menjelang akhir Ramadan, waktu berbuka puasa menjadi 18.44. 

Idul Fitri di UEA 

Berdasarkan grafik astronomi, UEA akan merayakan Idul Fitri dari 20 hingga 23 April. Namun, tanggal pastinya akan dikonfirmasi oleh komite penampakan bulan. Setelah Idul Fitri secara resmi ada lima kesempatan lagi di tahun 2023 di mana penduduk UEA akan diberikan satu hari libur atau lebih.

Sumber : https://ramadan.tempo.co/read/1701889/uea-rilis-aturan-ramadan-non-muslim-tetap-boleh-makan-minum