Pasca Panen Bawang Putih

Pertanian - Beberapa varitas telah dikembangkan baik untuk dataran tinggi dan dataran rendah. Lembu putih (dataran rendah). Gombloh dan Layur (dataran tinggi), Lembu hijau dan kuning dengan ketinggian sedang. Bawang putih (Allium sativum L.) merupakan jenis rempah yang penting.

Beberapa jeis bawang putih memproduksi bunga tetapi tidak ada yang menghasilkan biji. Setiap umbi bawang putih dapat berisi sekitar 10 siung, yang terbungkus oleh membran yang putih.

Pasca Panen Bawang Putih

Ada dua jenis bawang putih yaitu tipe jero dan tipe dalam, jenis yang dalam berwarna sedikit pink, atau coklat pink. Negara penghasil utama bawang putih adalah Cina, Spanyol, Mesir, Thailand, Republic Korea dan India. Keruskaan dan kehilangan banyak terjadi selama penyimpanan dan pemasaran, yang disebabkan oleh penyakit dan pembusukan umbi oleh Aspergillus, Fusarium polani (dry rot). Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh Penicillium sp., Blue mold rod, dimana umbi menjadi lunak atau gembus. Pasca Panen Bawang Putih Untuk Bisnis

Cara penanganan dan menentukan indeks kematangan serta kuring yang dilakukan pada bawang putih kurang lebih sama dengan yang diterapkan pada bawang bombay. Umbi bawang putih siap dipanen sekitar 100 sampai 140 hari setelah penanaman. Sebelum dipanen bedengan tanah dapat diangkat ke atas dengan horizontal cutter, sehingga proses pencabutan dapat lebih mudah dilakukan.

Biasanya pencabutan dilakukan dengan mencabut seluruh tanaman. Kuring umbi dilaksanakan dengan memberikan di lapangan selama 1 sampai 2 minggu.

Penyimpanan Dingin
Bawang putih dapat disimpan dengan hasil baik pada berbagai tingkat suhu. Tetapi akan cepat mengalami perkecambahan bila disimpan pada suhu 4.4 0C. penyimpanan pada kelengasan udara yang rendah akan mencegah perkecambahan kapang dan pertumbuhan akar. Penyimpanan secara besar-besaran dapat dilakukan pada suhu 0.6 – 0 0C dan RH 70 persen atau kurang dapat disimpan minimal 6 – 7 bulan. Suhu tinggi (26.7 – 32.2 0C) dapat pula digunakan untuk menyimpan bawang selama 1 bulan atau kurang.

Suhu penyimpanan yang harus dihindari adalah suhu antara 4.4 sampai 18.3 0C, dimana pada shu tersebut bawang akan dapat berkecambah dan RH tinggi akan merangsang pertumbuhan akar dan kapang. Bawang putih dapat disimpan selama 3 sampai 4 bulan bila dilakukan dengan ventilasi yang baik.

Bawang putih harus mengalami kuring yang sempurna sebelum disimpan, karena kuring yang tidak sempurna akan menghasilkan pembusukan, terutama bila dilakukan pada suhu di atas 0 0C. Bila bawang putih akan disimpan lebih dari 36 minggu, sebaiknya disimpan pada 0 0C dengan RH 65 persen, kehilangan selama penyimpanan mencapai 12.6 persen.

Penggunaan Kimia
Penyemprotan bawang di lapangan dengan campuran Bordeaux (4 : 4 : 50) atau Ferbam dan Naban akan banyak mencegah pembusukan (dry rot) selama penyimpanan.

Irradiasi
Bawang putih dapat diirradiasi dengan dosis 2 krd sinar gama, dapat digunakan dari selesai dipanen sampai 8 minggu, dapat menghambat percambahan secara efektif, mengurangi jumlah berat yang hilang, Pengolahan Bawang Bubuk Seperti halnya bawang merah dan bawang bombay, bawang putih dapat diolah sehingga menjadi bawang kering (flake), atau butir-butir (granular) atau dalam bentuk bubuk. Bawang putih kering lebih rendh kadar airnya bila dibandingkan bawang bombay.

Di pabrik bawang putih tersebut dikeringkan pada aliran udara yang tidak dipanaskan untuk memudahkan pemisahan bagian umbi. Melalui alat rubber roll yang besar, umbi dipecah menjadi siung-siung tanpa merusak isi bawang, dan diikuti dengan penguapan kulit tipis. Pemisahan kulit tipis dilakukan dengan air, kulit-kulit akan mengapung. Kemudian bawang-bawang putih diiris-iris tipis dengan pisau berputar dan ditebarkan secara otomatis pada tatanan atau pada ban berjalan dengan alas berlobang-lobang untuk segeri dikeringkan sampai kadar 8 persen pengeringan secara perlahan dilanjutkan dalam lantai penjemur (43.3 – 48.9 0C) sampai kadar air kurang dari 6.5 persen.

Produk akhir dapat berbentuk powder atau free flowing powder bawang putih untuk digunakan di restoran, hotel dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan bubuk yang tetap mudah mengalir dan tanpa menyerap air bawang powder perlu ditambahkan dengan 2 persen calsium stearat.

Industri Minyak Bawang Putih
Sebagai bahan industri, bawang putih memiliki nilai tambah yang jauh lebih tinggi bila dikonsumsi sebagai bumbu. Nenek moyang kita menganjurkan untuk menelan satu siung bawang putih per minggu setelah makan siang untuk mengembalikan gairah bagi orang yagn sedang lesu. Nampaknya bawang putih memiliki khasiat istimewa.

Di dalam kitab suci orang Mesir, Kerodutus (11.125) menceritakan adanya tulisan yang tertera pada dinding pryramida cheops. Di dalam tulisan tersebut dinyatakan bahwa para pekerja pembangunan pyramida harus mengkonsumsi bawang putih dalam jumlah besar agar memiliki kekuatan, staminas dan daya tahan tubuh yang tinggi. Orang Bulgaria sangat tinggi konsumsi bawang putihnya, apakah itu hubungannya dengandan dapat memperpanjang masa simpan sampai 1 tahun. Tetapi bila irradiasi dilakukan setelah 8 hari lepas panen, penghambat percambahan tidak akan terjadi banyaknya orang yang berusia panjang (lebih dari 90 tahun) serta tubuh yang besar-besar masih terus dibuktikan.

Dengan informasi mengenai adanya khasiat bawang putih tersebut, timbullah berbagai industri pengolahan bawang putih. Di Rusia dapat diperoleh dalam pasaran pil bawang putih dalam bentuk pil dengan nama allicin. Di India dan beberapa negara lain telah diproduksi secara besar-besaran “garlic pearl”, yang isinya garlic oil dalam gelatin capsul.

Minyak volatil dari bawang putih hanya kurang dari 0.2 persen dari bawang putih segar. Dapat diekstraksi dengan cara destilasi dari cacahan bawang putih, hasilnya berwarna coklat kekuning-kuningan dan baunya kuat merangsang tidak enak, dengan komposisi 60 persen diallyl disulfida, 20 persen diallyl trisulfida dan 6 persen allyl propyl disulfida.

Bau bawang putih disebabkan dalam allyl disulfida minyak bawang putih secara komersial dapat dibeli dengan kekuatan penuh (100 persen = tidak diencerkan). Kekuatan 200 kalo lebih besar dari bawang kering atau 900 kali lebih besar dari bawang putih segar. Di pasaran dapat pula diperoleh yang telah diencerkan dengan minyak nabati pada konsentrasi 5 persen, 10 persen dan seterusnya. Di samping minyak bawang putih, juga ada oleoresin baik dalam dispersi air maupun dalam larutan minyak.