Konsep Desain Produk Barang dan Jasa

Produk yang dihasilkan perusahaan dalam perjalanannya tentu mengalami tahapan yang sesuai dengan siklus hidupnya, sehingga pemilihan produk, pendefinisian produk, maupun desain produk perlu secara terus-menerus diperbaharui.

Oleh karena itu, untuk mengetahui bagaimana menciptakan dan mengembangkan produk baru dengan berhasil sudah merupakan suatu kewajiban perusahaan yang ingin terus hidup. Produk adalah sesuatu yang dijual oleh perusahaan kepada pelanggannya. 


Pengembangan produk adalah serangkaian aktivitas yang dimulai dengan persepsi dari sebuah peluang pasar dan diakhiri dengan produksi, penjualan, dan distribusi produk.

Pengertian desain produk

Desain produk adalah suatu proses untuk menciptakan desain produk terbaru yang nantinya akan dijual perusahaan kepada para konsumennya. Konsep untuk menciptakan desain sangat luas bahkan pengembangan ide yang mengarah pada produk sangat penting dilakukan. Misalnya, dari segi pendekatan sistematisnya, seorang desainer produk akan mengonsep serta mengevaluasi berbagai macam ide serta mengubahnya menjadi sebuah penemuan yang lebih nyata. Di sini peran seorang produk desainer adalah untuk menggabungkan seni, ragam ilmu pengetahuan desain grafis dan teknologi guna menciptakan produk baru yang nantinya bermanfaat untuk orang lain.

Para ahli menyebutkan bahwa desain produk berasal dari desain industrial. Bahkan desain produk dapat disebut dengan desain kemasan. Dalam hal ini secara langsung desain produk diartikan sebagai suatu ide, pengembangan beragam konsep, pengujian, serta melaksanakan manufaktur maupun jasa.

Ada pula yang menyebut pengertian dan manfaat desain produk adalah alat manajemen dimana fungsinya untuk menerjemahkan hasil suatu kegiatan penelitian sekaligus pengembangannya sebelum nantinya menjadi sesuatu hal yang nyata dan diproduksi serta menghasilkan laba. Desain produk bukan semata-mata membuat desain tanpa arti, tapi diharuskan sesuai dengan tatanan standar yang berlaku.

Manfaat desain produk

Berikut manfaat desain produk dalam kehidupan sehari-hari.
Pertama : Untuk mempercepat setiap proses pekerjaan Sebuah pekerjaan terkadang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Namun dengan adanya desain produk, pekerjaan lebih bisa dipersingkat terutama menggunakan teknologi desain grafis.

Kedua : Untuk menyampaikan pesan tersembunyi dalam bentuk grafis Hal ini bisa dilihat dengan desain produk tertentu yang memiliki pesan tersembunyi. Misalnya dengan tanda, huruf, atau warna dalam desain produk itu sendiri. Namun tidak mudah untuk mendapatkan desain produk yang berkualitas dan dapat menyampaikan pesan yang dimaksud kepada konsumen.

Ketiga : Agar produk yang terjual menjadi lebih menarik dan unik Bila produk tampak menarik pastinya harga jual produk tersebut menjadi meningkat. Tidak hanya itu, produk yang didesain dengan teknik khusus akan terlihat berbeda dari produk lainnya bahkan tampak lebih berkualitas. Karena itu tidak jarang perusahaan sengaja membuat desain produk sesuai dengan trend, namun tetap sesuai dengan kebutuhan konsumen dan masih sesuai dengan biaya produksi.

Tujuan desain produk

Maksud dari desain produk adalah untuk menghindari terjadinya kegagalan saat pembuatan produk tersebut. Anda pun menjadi dapat memilih metode yang paling baik serta ekonomis dalam produksi produk. Dengan desain produk, maka Anda dapat dengan mudah menentukan standar dan spesifikasi produk yang dibuat dengan lebih detail. Adapun tujuan dari desain produk di antaranya menghasilkan produk yang berkualitas dan mempunyai tingkat nilai jual yang tinggi dan mampu untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tren pada waktunya. Tujuan lainnya adalah untuk membuat produk yang seekonomis mungkin dalam pengeluaran biaya saat produksi (bahan baku) dan tanpa mengurangi nilai jual dari produk tersebut.

Unsur-unsur desain produk

Untuk menilai suatu hasil akhir dari produk sebagai kategori nilai desain yang baik biasanya ada tiga unsur yang mendasari, yaitu fungsional dan estetika sering disebut fit form function, sedangkan unsur ekonomi lebih dipengaruhi oleh harga dan kemampuan daya beli masyarakat. Desain produk yang baik berarti mempunyai kualitas fungsi yang baik, tergantung pada sasaran dan filosofi mendesain pada umumnya, bahwa sasaran berbeda menurut kebutuhan dan kepentingannya, serta upaya produk berorientasi pada hasil yang dicapai, dilaksanakan, dan dikerjakan seoptimal mungkin.

Ergonomi merupakan salah satu dari persyaratan untuk mencapai desain yang qualified, certified, dan customer need. Ilmu ini akan menjadi suatu keterkaitan yang simultan dan menciptakan sinergi dalam pemunculan gagasan, proses desain, dan desain final.

Langkah-langkah dalam membuat desain produk

Desain industri atau dalam bahasa inggris “industrial design” adalah seni terapan di mana estetika dan usability (kemudahan dalam menggunakan suatu barang) suatu barang disempurnakan. Desain industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna atau garis dan warna atau gabungannya, yang berbentuk tiga atau dua dimensi, yang memberi kesan estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan.

Sebuah karya desain dianggap sebagai kekayaan intelektual karena merupakan hasil buah pikiran dan kreativitas dari pendesainnya, sehingga dilindungi hak ciptanya oleh pemerintah melalui Undang Undang No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri.

Adapun tahapan-tahapan pembuatan desain produk, sebagai berikut :
  • Tahap I, yaitu situasional (mengidentifikasi dan membatasi masalah).
  • Tahap II, yaitu ringkasan rencana (merupakan spesifikasi dan pernyataan yang diperlukan).
  • Tahap III, meneliti dan menyelidiki (menganalisis, koleksi data dan riset).
  • Tahap IV, yaitu pemecahan-pemecahan (eksplorasi bentuk/ pengembangan bentuk).
  • Tahap V, yaitu pemecahan terbaik (pemilihan sket/ desain terbaik).
  • Tahap VI, yaitu model (mockup, prototipe, simulasi).
  • Tahap VII, yaitu gambar kerja.
  • Tahap VIII, yaitu visualisasi produk (produksi/ pembuatan produk).
  • Tahap IX, yaitu test dan evaluasi (penafsiran dan pengetesan hasil).

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan sistem desain produk

Untuk mengembangkan sistem desain produk dan struktur organisasi yang efektif, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut:

Desain yang tangguh (robust design) adalah sebuah desain yang dapat diproduksi sesuai dengan permintaan walaupun pada kondisi yang tidak memadai pada proses produksi.

Desain modular (modular design) adalah bagian atau komponen sebuah produk dibagi menjadi komponen yang dengan mudah dapat ditukar atau digantikan.

Computer Aided Design (CAD) adalah penggunaan sebuah komputer secara interaktif untuk mengembangkan dan mendokumentasikan sebuah produk.

Computer Aided Manufacturing (CAM) adalah penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan mesin.

Teknologi realitas virtual (virtual reality technology) adalah bentuk komunikasi secara tampilan di mana gambar menggantikan kenyataan dan biasanya pengguna dapat menanggapi secara interaktif.

Analisis nilai (value analysis) merupakan kajian dari produk sukses yang dilakukan selama proses produksi.

Desain yang ramah lingkungan (environmentally friendly design) merupakan perancangan produk yang telah memasukkan unsur kepekaan terhadap permasalahan lingkungan yang sangat luas pada proses produksi.

Perancangan desain produk

Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisis, menilai, memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baik fisik maupun non fisik yang optimum untuk waktu yang akan datang dengan memanfaatkan informasi yang ada.
a. Karakteristik perancangan dan perancangnya
Dalam membuat suatu rancangan produk atau alat, perlu mengetahui karakteristik perancangan dan perancangnya. Karakteristik perancangan berkaitan dengan produk yang akan dirancang. Adapun yang termasuk karakteristik perancangan, sebagai berikut:
1) Berorientasi pada tujuan
Rancangan harus disesuaikan dengan tujuan dari produk yang akan dibuat tersebut.

2) Variform
Variform merupakan suatu anggapan bahwa terdapat sekumpulan solusi yang mungkin tidak terbatas, tetapi harus dapat memilih salah satu ide yang akan diambil.

3) Pembatas
Dimana pembatas ini membatasi jumlah solusi pemecahan, antara lain :
  • Hukum alam, antara lain ilmu fisika, ilmu kimia, dan seterusnya.
  • Ekonomis, antara lain pembiayaan atau ongkos dalam menetralisir rancangan yang telah dibuat.
  • Pertimbangan manusia, yaitu berkaitan dengan sifat, keterbatasan, dan kemampuan manusia dalam merancang dan memakainya.
  • Faktor legalisasi, yaitu hal yang berkaitan dengan aturan perundangundangan mulai dari model, bentuk, sampai dengan hak cipta.
  • Fasilitas produksi, antara lain sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menciptakan rancangan yang telah dibuat.
  • Evolutif, yaitu berkaitan dengan berkembang terus/ mampu mengikuti perkembangan zaman.
  • Perbandingan nilai, yaitu dengan membandingkan dengan tatanan nilai yang telah ada.

Sedangkan karakteristik perancang merupakan karakteristik yang harus dipunyai oleh seorang perancang, antara lain :
1) Mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi masalah.
2) Memiliki imajinasi untuk meramalkan masalah yang mungkin akan timbul.
3) Berdaya cipta
4) Mempunyai kemampuan untuk menyederhanakan persoalan.
5) Mempunyai keahlian dalam bidang rancangan yang dibuat.
6) Dapat mengambil keputusan terbaik berdasarkan analisis dan prosedur yang benar.
7) Mempunyai sifat yang terbuka terhadap kritik dan saran dari orang lain.

b. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat rancangan produk
Hasil rancangan yang dibuat harus dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pemakainya. Oleh karena itu, rancangan yang akan dibuat harus memperhatikan faktor manusia sebagai pemakainya.

Faktor manusia ini di antaranya dipelajari dalam ergonomi (antropometri, biomekanik, fisiologi, dan lain-lain). Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu rancangan selain faktor manusia, antara lain :
1) Analisis teknik
Analisis teknik banyak berhubungan dengan ketahanan, kekuatan, kekerasan, dan seterusnya.

2) Analisis ekonomi
Analisis ekonomi berhubungan dengan perbandingan biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat yang akan diperoleh.

3) Analisis legalisasi
Analisis legalisasi berhubungan dengan segi hukum dan tatanan hukum yang berlaku dan dari hak cipta.

4) Analisis pemasaran
Analisis pemasaran berhubungan dengan jalur distribusi produk/ hasil rancangan sehingga dapat sampai kepada konsumen.

5) Analisis nilai
Analisis nilai pertama kali didefinisikan oleh L.D. Miles dari General Electric (AS, 1940) adalah suatu prosedur untuk mengidentifikasikan ongkos-ongkos yang tidak perlu.

Desain jasa

Jasa merupakan sesuatu yang diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Jadi jasa tidak pernah ada, hanya hasilnya dapat dilihat setelah terjadi. Bila kita potong rambut, jasa dikonsumsi ketika diproduksi, tetapi pengaruh atau hasil dari jasa tampak dan akan berakhir beberapa waktu. Salah satu alasan produktivitas jasa susah diperbaiki adalah karena desain produk jasa memasukkan unsur interaksi konsumen.
a. Unsur-unsur pelayanan produk jasa
Strategi jasa menentukan bisnis apa yang akan dilakukan, memberikan pengarahan untuk merancang produk, sistem pelayanan, dan pengukuran. Strategi jasa memberikan suatu pandangan tentang jasa macam apa yang harus diadakan oleh perusahaan. Hal ini menggambarkan arah bisnis yang dirasakan oleh pelanggan dan karyawan, atau paling tidak bagaimana mereka harus memandangnya. Kunci dari desain produk jasa adalah mendefinisikan secara tepat barang-barang yang terikat dalam jasa. Dalam merancang jasa , manajemen harus secara seksama membaca harapan-harapan pelanggan.

Adapun unsur-unsur yang terdapat sistem pelayanan jasa, yaitu :
1) Teknologi, yaitu derajat otomatisasi, peralatan.
2) Aliran proses, merupakan urutan kejadian yang digunakan.
3) Tipe proses, adalah jumlah kontak dengan pelanggan, derajat pelayanan.
4) Lokasi dan ukuran.
5) Tenaga kerja.
Konsep Desain Produk Barang dan Jasa

b. Teknik-teknik yang digunakan pada produk jasa
Situasi dan kondisi yang ada selamanya tidak selalu sama, demikian pula yang terjadi dalam dunia bisnis. Sehingga konsep manajemen operasional juga harus beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi pada dunia bisnis yang menghasilkan barang dan jasa.

Untuk produk jasa seperti bengkel, perbankan, keuangan, asuransi, transportasi, komunikasi, kesehatan, dan berbagai jasa lainnya pada tahap perancangan mempunyai tantangan tersendiri karena karakteristiknya unik.

Ada berbagai teknik yang dapat diterapkan pada produk jasa untuk mengefisienkan biaya dan meningkatkan produk di antaranya, sebagai berikut :
1) Penyelarasan selera (customization) yang ditunda sedapat mungkin.
2) Modularisasi dengan menyediakan paket-paket.
3) Automatisasi atau mengurangi interaksi konsumen dengan menggunakan mesin untuk menggantikan tenaga manusia.
4) Moment of truth adalah saat penting antara penyedia jasa dan konsumen yang berkesan meningkatkan atau menurunkan harapan konsumen.